Jakarta (ANTARA) - Forum Keuangan Asia (Asian Financial Forum/AFF) ke-15 yang diadakan secara virtual pada Senin (10/1), menyoroti berbagai peluang baru Hong Kong di tengah berbagai perubahan yang membentuk kembali lanskap ekonomi global.

"Kesulitan dan gangguan yang disebabkan oleh pandemi (COVID-19) selama dua tahun terakhir telah mengajari kita pentingnya bersiap dalam menghadapi krisis global. Hal itu tentu saja termasuk perubahan iklim," kata Carrie Lam, Kepala Eksekutif Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong.

Pemerintah SAR Hong Kong memperkirakan sekitar 30 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.299) dalam investasi sektor publik selama 15 hingga 20 tahun ke depan guna mendukung langkah-langkah pengurangan karbon lokal, ujar Lam via video dalam acara virtual tersebut yang mengusung tema "Menavigasi Kenormalan Berikutnya Menuju Masa Depan Berkelanjutan" (Navigating the Next Normal towards a Sustainable Future).

"Saya yakin hal ini juga akan menciptakan peluang yang luas bagi ekonomi hijau kita yang berkembang pesat," imbuhnya.

Menurut Lam, pemerintah SAR Hong Kong menantikan penciptaan pasar karbon sukarela global dan peluang pasar karbon sebagai bagian dari kerja sama yang berkembang di Hong Kong dengan Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau.

Para pembicara di forum tersebut juga menyoroti peluang-peluang bagi pembangunan keuangan Hong Kong yang ditawarkan oleh pembangunan nasional.

Sebagai acara penting dalam perayaan peringatan 25 tahun kembalinya Hong Kong ke pangkuan China, ajang AFF ke-15 yang berlangsung selama dua hari itu akan menghadirkan wawasan dari 170 lebih pemimpin bisnis global, pembuat kebijakan, pakar keuangan, investor, pengusaha, raksasa teknologi, dan ekonom.

Forum tersebut diselenggarakan oleh pemerintah SAR Hong Kong dan Dewan Pengembangan Perdagangan Hong Kong.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022