Khar, Pakistan (ANTARA News) - Puluhan gerilyawan menyerang rumah dua ketua suku Pakistan dan menewaskan enam orang di kabupaten suku yang tak berhukum itu di dekat perbatasan Afghanistan, kata para pejabat Senin.

Serangan di desa Ziarat Masood, kabupaten Mohmand itu terjadi sehari setelah pesawat-pesawat tempur Pakistan membomi sebuah markas gerilyawan di wilayah tersebut.

"Sekelompok pejuang menyerang rumah Malik Ghazi Khan dan Malik Ghulab Khan, yang juga anggota komite perdamaian lokal, menewaskan enam orang dan melukai empat orang lainnya," kata pejabat pemerintah lokal Zabit Khan kepada AFP.

Dia mengatakan, para gerilyawan yang berjumlah sekitar 70 orang bersenjatakan roket, granat tangan dan senapan Kalashnikov, menyerang dua rumah itu pada Ahad malam.

"Mereka yang tewas dalam serangan itu juga termasuk kerabat dekat, termasuk anak-anak dua tetua suku," katanya.

Dari dua saudara ketua suku itu, Malik Ghazi Khan menderita luka-luka sementara Malik Ghulab Khan tidak ada pada saat serangan tersebut.

Seorang pejabat setempat mengkonfirmasi korban dan mengatakan "serangan itu mungkin terjadi sebagai reaksi terhadap operasi militer yang sedang berlangsung di Mohmand".

Tentara Pakistan melancarkan operasi udara dan darat untuk mengusir gerilyawan dari kubu Walidad di Mohmand pada Sabtu, menewaskan 25 pejuang.

Mohmand adalah salah satu dari tujuh kabupaten di semi-otonomi sabuk suku Pakistan di mana kelompok Taliban dan Al-Qaida sering melancarkan serangan yang menargetkan polisi, pejabat keamanan dan pejabat pemerintah.

Washington menyebut daerah suku itu sebagai tempat paling berbahaya di muka Bumi dan sebagai markas global Al-Qaida, di mana Taliban dan jaringan Al-Qaida lainnya memiliki benteng pertahanan.

Sejak operasi Angkatan Laut AS SEAL membunuh pemimpin Al Qaida Osama bin Laden di Pakistan bulan lalu, pejabat-pejabat Amerika telah meningkatkan tekanan pada Islamabad untuk memulai serangan-serangan di distrik Waziristan Utara guna menghancurkan tempat persembunyian para gerilyawan itu, demikian AFP melaporkan.

(SYS/H-AK/S004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011