London (ANTARA News) - Pengembang video game Jepang, Sega, pada hari Minggu mengatakan bahwa informasi milik 1,3 juta pelanggan telah dicuri dari database mereka, kejadian itu merupakan serangan cyber global terkini terhadap perusahaan video game.

Sega mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa nama, tanggal lahir, alamat email dan kata sandi yang dienkripsi dari pengguna anggota jaringan online Sega Pass sudah diserang. Meskipun begitu data pembayaran seperti nomor kartu kredit tetap aman. Sega Pass sudah ditutup.

"Kami sangat menyesal karena menyebabkan masalah pada konsumen kami. Kami ingin memperkuat keamanan," kata yoko Nagasawa, seorang juru bicara Sega, menambahkan masih belum jelas kapan perusahaan akan membuka kembali Sega Pass.

Serangan terhadap Sega, menyusul pembobolan terhadap perusahaan seperti Citigroup belum lama ini, yang mengatakan lebih dari 360.000 akun diserang pada bulan Mei dan International Monetary Fund. Sega adalah divisi dari Sega Sammy Holdings yang membuat piranti lunak game seperti Sonic the Hedgehog juga mesin slot.

Pembuat PlayStation, Sony Corp, mengalami dua kali serangan yang muncul pada bulan April.

Serangan itu menimbulkan pencurian data akun lebih dari 100 juta konsumen, membuatnya menjadi peretasan data terbesar di luar industri layanan keuangan.

Nagasawa mengatakan Sega Europe segera memberitahu Sega dan jaringan konsumen setelah mereka mengetahui pembobolan pada hari Kamis (16/6). Sega Europe adalah divisi Sega yang menjalankan jaringan Sega Pass.

Lulz Security, secara tak terduga menawarkan bantuan untuk melacak dan menghukum para peretas yang membobol ke database Sega. Lulz merupakan kelompok peretas yang melancarkan serangan ke perusahaan video game lain termasuk Nintendo, demikian dilaporkan Telegraph.

(ENY/S026)

Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011