Ambon (ANTARA News) - Polisi dilaporkan sudah  menangkap dua oknum yang diduga sebagai pemicu bentrokan antara warga Desa Pelauw dan Desa Kailolo di pusat pembelanjaan di Kota Ambon, Sabtu siang (24/1). Dalam bentrokan antarwarga dua desa itu di Plaza Ambon, delapan orang terluka, dan seorang lagi tewas tertembak di penyeberangan Hunimua, Desa Liang, Pulau Ambon setelah speedboat yang ditumbanginya dari Desa Pelauw, Kabupaten Maluku Tengah, dikejar tiga speedboat yang diduga kuat berasal dari Desa Kailolo. Kapolres P. Ambon dan P.P. Lease, AKBP Didik Widjanarko, Selasa mengungkapkan, polisi tengah memeriksa secara intensif dua oknum yang diduga pemicu bentrokan itu. Kerusuhan yang berawal dari dua yang bertetangga di Pulau Haruku telah meluas hingga ke Kota Ambon maupun Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah. Tidak hanya korban jiwa, maupun luka, beberapa rumah juga hangus dibakar. "Kami tetap memproses oknum pemicu sesuai prosedur hukum dan siapa pun yang berdasarkan hasil penyidikan ternyata bersalah, maka dijebloskan ke penjara, selanjutnya menjalani peradilan dan dihukum sesuai perbuatannya agar jera," tandas Kapolres. Kaplres memastikan, satu dari tiga speedboat yang digunakan para penembak dalam kejar-kejaran di penyeberangan Hunimua juga sudah diamankan. Dari dalam speedboat itu penembakan diduga dilakukan hingga menewaskan, Mohammad Josal Latuamury, seorang teknisi LPP Stasiun TVRI Maluku. Speedboat tersebut diamankan Minggu malam (25/1) dan di dalamnya polisi menemukan empat butir peluru jenis SKS yang belum digunakan, satu butir selongong peluru berkaliber 7,62 mili meter. "Kami pun telah memintai keterangan dari lima orang saksi yang menyaksikan aksi penembakan tersebut," ujar Kapolres seraya menambahkan, sedikitnya 250 personil polisi dikerahkan untuk mengamankan kawasan-kawasan rawan perkelahian antar dua warga tersebut. Pengamanan didukung personil TNI-AD yang dikoordinir langsung Dandim 1504 Letkol Arm Dadan Rusmana. Dandim memastikan, personil TNI-AD siap mendukung pengamanan oleh polisi. "Kami pun telah mengerahkan personil intel guna berbaur dengan rekannya dari polisi guna mengungkapkan ketegangan yang sering terjadi ini," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009