Banda Aceh (ANTARA News) - Proses decomissioning (pemusnahan senjata) milik Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan penarikan pasukan TNI/Polri non organik dari Aceh yang berjalan lancar, merupakan bukti sukses tim Aceh Monitoring Mission (AMM) mendukung berjalannya perdamaian di Aceh dan hubungan baik Indonesia dengan Uni Eropa. "Kesuksesan tim AMM yang melibatkan Uni Eropa, memperkuat hubungan bilateral antara Uni Eropa dengan Indonesia," kata Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Kebijakan Keamanan Luar Negeri, Javier Solana dalam keterangan pers melalui tim AMM di Banda Aceh, Jumat. Dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden RI Yusuf Kalla, dia menyatakan, suksesnya kerja tim AMM di Aceh memberikan sebuah momentum yang positif untuk membangun kerjasama yang lebih erat lagi sehingga dapat memperkuat hubungan bilateral Uni Eropa dan Indonesia. "Lebih eratnya hubungan bilateral Uni Eropa dan Indonesia untuk jangka panjang dibuktikan dengan adanya komitmen dan rencana untuk kesepakatan Kesejawatan dan Kerjasama," katanya. Dia juga mengharapkan adanya kemungkinan perpanjangan misi AMM di Aceh, tetapi hingga saat ini keputusan tentang hal tersebut belum diambil para pihak. "Uni Eropa berkeinginan memperdalam hubungan dengan Indonesia dalam mendukung stabilitas keamanan dan pembanguanan berkesinambungan di Aceh dan salah satu caranya adalah melalui perpanjangan misi AMM di Aceh," kata dia. Dia menyatakan, Uni Eropa memberikan dukungan penuh kelanjutan proses integrasi agar tercipta perdamaian di kawasan Asia dan menghargai peran Indonesia dalam Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). "Peran Indonesia dalam ASEAN sangat penting demi mendukung perkembangan di kawasan Asia Tenggara," demikian Javier Solana.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006