Ganda putri harapan Indonesia yang didukung ribuan penonton ini berusaha bermain tenang di awal set pertama. Poin pertama pun langsung bisa diraih.
Tetapi ganda China yang merupakan unggulan pertama itu juga langsung menyamakan kedudukan, bahkan mengungguli perolehan poin atas pasangan tuan rumah.
Vita Marissa/Nadya Melati yang telah bertekad memenangkan laga ini tidak patah semangat. Pasangan ini mampu mengejar perolehan poin hingga 8-8. Namun Wang Xiaoli/Yu Yang kembali meninggalkan hingga unggul 14-9.
Tertinggal cukup jauh membuat andalan tuan rumah kesulitan untuk mengejar. Unggulan pertama ini terus menekan dengan smes-smes keras yang merupakan ciri khas dari pemain China.
Sebaliknya, pasangan nonunggulan dari Indonesia itu terus ditekan dan hanya mampu bertahan pada angka 12.
Memasuki set kedua, pasangan Vita Marissa/Nadya Melati berusaha bermain lebih baik. Tetapi poin pertama malah didapat oleh pemain lawan dan jauh meninggalkan pasangan tuan rumah ini dengan 7-2.
Yel-yel dukungan terus menggema di Istora Senayan Jakarta untuk mendukung pasangan Vita Marissa/Nadya Melati. Kondisi itu ternyata belum mampu meningkatkan performa andalan tuan rumah ini.
Pasangan senior junior itu tetap berusaha untuk bangkit. Terbukti beberapa kali melancarkan serangan dengan smes-smes keras, hanya saja hasilnya belum maksimal.
Tertinggal jauh 6-15, membuat pasangan nonpelatnas itu makin frustasi untuk keluar dari tekanan. Vita/Nadya terus berupaya memperpendek selisih poin. Tapi lawan juga tidak tinggal diam dan mampu mengakhiri set kedua dengan 21-10.
Dengan kekalahan ini, pasangan Vita Marissa/Nadya Melati gagal mengibarkan bendera Merah Putih di Istora Senayan Jakarta.
Asa Indonesia untuk mendapatkan gelar Djarum Indonesia Superseries Premier 2011 tinggal bertumpu pada pasangan ganda campuran Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir yang di final akan menghadapi unggulan pertama asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. (*)
(T.B016/I007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
