Indonesia memiliki berbagai daya tarik seperti tingkat suku bunga rupiah yang mencapai 6,75 persen, stabilitas keamanan yang terjaga, serta kenyamanan berinvestasi yang mendorong mereka lebih tertarik ke pasar domestik.
Jakarta (ANTARA News)- Pengamat pasar uang, Farial Anwar memperkirakan investasi asing ke pasar domestik akan meningkat, terutama dari investor Amerika Serikat (AS) dan Eropa, melihat pertumbuhan ekonomi nasional yang terus tumbuh.

Pelaku asing lebih optimis menempatkan dananya di kawasan Asia, khususnya Indonesi,a yang ekonominya diperkirakan akan dapat mencapai tujuh persen, katanya yang juga Direktur Currency Management Group di Jakarta, Senin.

Menurut Farial Anwar, Indonesia memiliki berbagai daya tarik seperti tingkat suku bunga rupiah yang mencapai 6,75 persen, stabilitas keamanan yang terjaga, serta kenyamanan berinvestasi yang mendorong mereka lebih tertarik ke pasar domestik.

Arus modal asing yang masuk ke pasar domestik selama hanya bermain di pasar finansial seperti pasar saham, pasar uang, dan masuk ke instrumen Bank Indonesia, karena para hedge fund yang memiliki dana itu melakukan investasi dalam jangka pendek, ucapnya.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah harus dapat menarik investor asing melakukan investasi dalam jangka panjang seperti membuat pabrik baru sehingga membuka lapangan kerja baru yang pada gilirannya memberikan pendapatan kepada masyarakat.

"Kami optimis pemerintah sedang berusaha ke arah agar pertumbuhan ekonomi nasional dapat tumbuh lebih baik," ucapnya.

Peluang makin besarnya arus modal asing ke Indonesia, menurut dia, sangatlah besar karena pertumbuhan ekonomi AS menurun, pengangguran meningkat bahkan penjualan properti merosot sebesar 30 persen.

Selain itu, krisis utang yang terjadi di Eropa seperti Yunani yang diperkirakan akan mengalami gagal bayar, dan China yang ekonominya mulai melambat.

Karena itu, menurut dia pemerintah harus dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi agar investor asing berminat untuk menginvestasikan dananya di dalam negeri.

Apalagi sejumlah investor asing menyatakan, Indonesia masih merupakan pasar potensial yang perlu digarap lebih baik ketimbang di Amerika Serikat dan Eropa yang masih menerapkan tingkat suku bunga rendah, katanya.
(CS)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011