Washington (ANTARA News) - Senat AS, Senin (27/6), dengan suara bulat menyetujui resolusi yang "mencela penggunaan kekuatan" oleh kapal China di wilayah sengketa di Laut China Selatan, yang strategis dan kaya akan sumber daya alam.

Ketegangan di sana telah meningkat dalam beberapa pekan belakangan. Filipina dan Vietnam terkejut dengan apa yang mereka katakan sebagai tindakan agresif yang meningkat oleh Beijing di perairan sengketa itu.

Resolusi simbolis tersebut "mencela penggunaan kekuatan oleh kapal keamanan laut dan Angkatan laut dari China di Laut China Selatan" dan mendesak "dilakukannya proses damai dan multilateral guna menyelesaikan sengketa itu".

China pada masa lalu telah menolak seruan pembicaraan banyak pihak mengenai sengketa Laut China Selatan, dan berkeras dilancarkannya kontak langsung dengan masing-masing pengklaim wilayah tersebut.

Tindakan Senat AS itu juga "mendukung dilanjutkannya operasi oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat guna mendukung hak kebebasan pelayaran di perairan internasional dan wilayah udara di Laut China Selatan".

Anggota parlemen AS menyampaikan kembali "dukungan kuat" bagi penyelesaian damai" sengketa wilayah laut di sana dan mendesak semua pihak dalam pertikaian tersebut "agar menahan diri dari melakukan tindakan yang mengancam atau menggunakan kekuatan guna mendukung klaim wilayah" mereka, lapor AFP..

Beberapa peristiwa baru-baru ini telah menyoroti keamanan di Laut China Selatan, daerah strategis yang memiliki potensi kekayaan akan minyak, tempat China kadangkala terlibat sengketa yang tumpang-tindih dengan Vietnam, Filipina, Brunei, Malaysia dan Taiwan.

Baru-baru ini, Vietnam melakukan pelatihan dengan menggunakan peluru aktif dan Filipina memerintahkan penggelaran kapal yang berbendera Angkatan Laut-nya setelah menuduh China melakukan tindakan agresif.

Amerika Serikat, Sabtu (25/6), menyeru China agar menurunkan ketegangan melalui dialog saat mereka mengadakan pembicaraan mengenai letupan di Asia Tenggara tersebut.

Pejabat senior AS Kurt Campbell mengatakan ia menjamin China selama pembicaraan di Hawaii bahwa Amerika Serikat menyambut baik peran kuat bagi Beijing, yang telah memperingatkan Washington agar tidak terlibat dalam sengketa yang meningkat di sana.

"Kami ingin ketegangan reda. Kami memiliki kepentingan kuat dalam pemeliharaan perdamaian dan kestabilan, dan kami mengupayakan dialog di kalangan semua pemain utama," kata Campbell, Asisten Menteri Luar Negeri Urusan Asia Timur dan Pasifik.
(C003/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011