Penurunan kualitas udara ini disebabkan kabut asap.
Dumai (ANTARA News) - Udara yang berhembus di sebagian besar wilayah Kota Dumai, Riau, saat ini mulai tercemar kabut asap hasil dari kebakaran hutan dan lahan yang diindikasi terjadi di sebagian besar wilayah pesisir Riau termasuk Dumai.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dumai, H Marjoko Santoso, kepada ANTARA News di Dumai, Selasa, mengatakan, tercemarnya kualitas udara di Kota Dumai dapat dilihat dai hasil pantauan papan indikator standar pencemaran udara (ISPU) milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) yang dilaporkan ke Dinkes.

"Hari ini kualitas udara berada pada angka 97 polutan standar indeks (PSI) yang artinya sedang atau telah terjadi penurunan kualitas udara cukup signifikan dari beberapa hari sebelumnya yang masih berada pada angka 30-50 PSI yang artinya baik," kata Marjoko.

Udara di Dumai saat ini menurut dia, mengandung sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), dan partikel debu (PM10 dan PM 2,5) hingga melebihi batas normal.

"Penurunan kualitas udara ini disebabkan kabut asap," katanya.

Menurut Marjoko, kendati kualitas udara di Dumai tercemar asap, namun zat atau partikel yang terkandung belum begitu menganggu organ pernafasan manusia.

"Tapi apabila dalam beberapa hari ini kualitas udara terus memburuk, maka kita akan tingkatkan kewaspadaan dengan membagi-bagikan masker khususnya ke kalangan masyarakat pengendara dan pelajar," ujar Marjoko.

Stok Masker

Ditanya mengenai ketersediaan masker atau pelindung organ pernafasan bagi manusia, Marjoko mengakui pihaknya masih memiliki banyak persediaan.

"Saat ini di gudang kesehatan kita masih ada stok masker sekitar 10 ribu, jumlah ini saya rasa masih mencukupi untuk dibagikan ke tengah masyarakat yang membutuhkan," urainya.

Jika stok masker kurang, masih kata dia, pihaknya akan kembali mengajukan penambahan masker ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau di Pekanbaru.

"Kita lihat dulu kondisi udara dalam beberapa hari ini, apabila kondisinya terus memburuk, maka kita akan bagikan masker gratis ke masyarakat," tuturnya.

Kadinkes mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi kegiatan luar rumah atau gedung untuk menghindari Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

"Jika mulai ada gejala sesak nafas, segera periksakan diri ke pusat kesehatan terdekat agar tidak menimbulkan infeksi," demikian Marjoko.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011