Padang (ANTARA News) - Jumlah penumpang Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia rute dari Kota Padang, Sumatera Barat tujuan Jakarta mengalami peningkatan sekitar 94 persen memasuki liburan sekolah dan libur Isra Mi`raj, Rabu (29/6).

"Ada peningkatan jumlah penumpang pesawat Garuda Indonesia mencapai sekitar 94 persen memasuki awal liburan sekolah dan libur Isra Mi`raj," kata GM PT.Garuda Indonesia Cabang Padang, Dedi Irawan di Padang, Rabu (29/6).

Menurutnya, peningkatan jumlah calon penumpang pesawat Garuda dirasakan sejak awal Juni 2011 hingga memasuki liburan Padang.

"Warga Kota Padang, sebelum liburan sekolah sudah memesan tiket pesawat Garuda tujuan Jakarta," katanya.

Dia menambahkan, tiket pesawat Garuda yang ada sudah banyak dipesan konsumen dari Kota Padang tujuan Jakarta maupun sebaliknya.

"Warga Kota Padang membawa anaknya menikmati liburan sekolah untuk pergi ke Jakarta," kata Dedi Irawan.

Dia mengatakan, walaupun adanya peningkatan jumlah penumpang pesawat Garuda, namun pihaknya tidak menaikan harga tiket pesawat tujuan Jakarta.

"Harga tiket pesawat Garuda saat ini untuk kelas ekonomi sebesar Rp700 ribu hingga Rp1 juta, sedangkan untuk kelas eksekutif sekitar Rp2,5 juta hingga Rp3 juta,"katanya.

Menurutnya, meskipun jumlah penumpang meningkat, pihaknya tidak menambah jadwal penerbangan maupun kursi dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Ketaping, Kabupaten Padangpariaman, tujuan daerah Jakarta.

Pesawat Garuda berangkat dari BIM ke Jakarta empat kali dalam satu hari. Penerbangan pertama dari BIM menuju Jakarta pada pukul 06.30 WIB, kedua 09.15 WIB.

"Selanjutnya penerbangan pukul 14.05 WIB, kemudian penerbangan terakhir pukul 17.55 WIB,"kata Dedi Irawan.

Dia menambahkan, calon penumpang pesawat Garuda berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Ketaping menuju Cengkareng, Jakarta dengan pesawat Boeing 737.

"Untuk pesawat Garuda berbadan lebih besar seperti Boeing 747 seri 400 tidak bisa dioperasional membawa calon penumpang tujuan Jakarta disebabkan berbagai kendala seperti panjang landasan tidak cukup untuk mendarat," katanya. (ZON/S006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011