Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan mata uang rupiah pada Kamis pagi bergerak menguat 15 poin seiring investor yakin parlemen Yunani akan loloskan kebijakan penghematan pemerintah dan cegah default.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis pagi menguat 15 poin menjadi Rp8.600 per dolar dibanding posisi sebelumnya Rp8.615.

Analis pasar uang dari Monex Investindo Johannes Ginting di Jakarta, Kamis mengatakan, mata uang rupiah berhasil bergerak menguat terhadap dolar AS.

"Rupiah menguat paska parlemen Yunani menyetujui langkah-langkah penghematan yang sangat diperlukan dalam upaya menghindari default, meskipun kekhawatiran mengenai kemampuan pemerintah untuk melaksanakan langkah-langkah tersebut nampaknya masih akan membatasi keuntungan," kata dia.

Ia mengatakan, keputusan perbaikkan krisis di Yunani dinilai positif oleh pelaku pasar, sehingga membuat mata uang eropa kembali menguat dan akhirnya berdampak pada mata uang Asia termasuk Indonesia.

"Pelaku pasar menilai positif keputusan Yunani, keputusan itu positif dampaknya cukup kuat kepada perekonomian dunia," kata dia.

Ia menambahkan, pelaku pasar uang kembali mengambil posisi beli terhadap nilai tukar rupiah seiring ekspektasi fundamental ekonomi dalam negeri yang masih positif.

"Investor mengambil keuntungan setelah dollar menguat, meski demikian mata uang rupiah masih dalam pergerakkan di kisaran sempit," kata dia.

Sementara, analis valas Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengatakan, sentimen pasar hari ini diperkirakan akan cenderung negatif dikarenakan penurunan peringkat utang Amerika Serikat (AS) jika kongres AS gagal mencapai kesepakatan mengenai batasan utang.

"Ketidakpastian ini membuat dolar AS akan menguat dan rupiah cenderung melemah," kata dia.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011