Thomas Jefferson pun pernah mengatakan momen bahagia bagiku adalah saat aku ada di rumah dan bersama orang yang kucintai... Pengikut KB itu adalah pahlawan bangsa
Ngamprah, Jawa Barat (ANTARA News) - Wakil Presiden, Boediono, mengatakan, masih perlu dilakukan perbaikan pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) dengan semua implikasinya.

"Pemerintah akan melakukan survei kependudukan termasuk mengetahui 40 persen jumlah keluarga yang diperkirakan berpenghasilan rendah," kata Wakil Presiden Boediono, di Kota Baru Parahyangan, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis.

Berbicara di depan 24 ribu peserta saat menutup rangkaian kegiatan Hari Keluarga XVIII Tingkat Nasional 2011, Boediono menyatakan, sejak dulu keluarga merupakan fondasi pembangunan bangsa.

Dan Bangsa Indonesia tidak sendirian dalam memaknai pentingnya keluarga ini. Bangsa lainpun menempatkan keluarga sebagai hal sentral. Itu karena keluarga bukan sekadar kumpulan manusia.

"Mantan Presiden Amerika Serikat Thomas Jefferson pun pernah mengatakan momen bahagia bagiku adalah saat aku ada di rumah dan bersama orang yang kucintai," kata Boediono.

Dalam keluarga, hak dan kewajiban serta nilai moral ditanamkan sejak dini. Ingin bangsa Indonesia maju, tiada cara lain yang lebih baik kecuali meningkatkan mutu keluarganya sendiri.

Dirinya pun meminta kepada seluruh masyarakat pengguna KB untuk mengajak keluarga lainnya yang membutuhkan informasi dan pelayanan KB.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sudiri Syarief, mengatakan, kesejahteraan keluarga hanya akan terbentuk dengan hanya memiliki dua anak.

BKKBN sendiri, mengklaim telah berhasil melakukan revitalisasi pKB dalam waktu cepat.

"Tahun depan kita targetkan revitalisasi infrastruktur. Dengan begitu, program KB sebagai andalan pemerintah dalam pembangunan akan berjalan baik. Pengikut KB itu adalah pahlawan bangsa," menurutnya.

Tak ketinggalan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, pun menyampaikan, keluarga adalah persemaian nilai-nilai sosial, agama dan lain sebagainya. Revitalisasi keluarga Indonesia harus menjadi fokus perhatian pemerintah dengan didukung semua unsur.

"Setiap keluarga arus menjadi anti bodi dari penyakit sosial," katanya.
(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011