Jayapura (ANTARA News) - Ratusan massa, Senin siang, memaksa masuk ke halaman gedung DPRD Papua di Jayapura, memprotes insiden penembakan tiga warga sipil di Waghete, Kabupaten Paniai, Jumat pekan lalu. Massa yang dihadang oleh barisan aparat dari Polresta Jayapura, sekitar pukul 13.00 WIT berhasil memasuki gedung DPRD Papua, setelah mereka melakukan aksi lempar batu dan melukai dua polisi yang saat ini belum diketahui nasibnya. Massa berlari-lari di halaman gedung DPR yang terletak di Jl. Sam Ratulangie, jantung Kota Jayapura sambil meneriak yel-yel dan membawa sejumlah spanduk serta pamflet. Dalam salah satu spanduk mereka meminta Pangdam XVII Trikora Mayjen TNI George Toisuta dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak mampu memimpin anak buahnya sehingga beringas terhadap rakyat sipil. Sementara sejumlah tokoh melakukan orasi meminta pimpinan TNI harus bertanggung jawab aksi main hakim sendiri oleh oknum aparat keamanan yang menembak warga sipil yang tidak berdosa. Para orator itu minta Pangdam XVII Trikora diturunkan dari jabatan serta pejabat di daerah pun diberikan tindakan tegas agar tindak serupa tidak terulang lagi dimasa mendatang. Hingga berita ini diturunkan, massa masih menduduki halaman gedung DPR Provinsi Papua, sementara aparat kepolisian menjaga-jaga secara ketat. Akibat massa yang membludak, aparat keamanan memindahkan jalur lalulintas dari Jl.Sam Ratulangi melintasi Jl. Irian. Situasi umum di Kota Jayapura dan sekitarnya masih berjalan aman, tertib dan normal. Dari Enarotali, ibukota Kabupaten Pania dilaporkan, jenazah korban Moses Douw yang meninggal di RSUD Enarotali akibat terkena tembakan dibagian bahu kiri, Minggu (22/1) dimakamkan. Sementara dua korban lainnya yaitu Yulike Kotoki dan Petrus Pekey telah dievakuasi dan kini dirawat di RSUD Nabire, situasi umum di Paniai sudah normal.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006