Bangkok (ANTARA News) - Menteri pertahanan Thailand yang segera berakhir jabatannya dan mantan panglima angkatan bersenjata Senin mengatakan, kekuatan militer menerima kemenangan pemilu partai oposisi dan tidak akan mencoba mencegah dari pembentukan pemerintah.

"Saya bisa memastikan bahwa militer tidak memiliki keinginan untuk menyimpang keluar dari peran yang ditugaskan," kata Prawit Wongsuwan, yang dekat dengan kepemimpinan militer, kepada Reuters.

"Tentara menerima hasil pemilu, dan saya bisa mengatakan jelas bahwa kita tidak pernah memiliki gagasan untuk melakukan apa pun yang akan merusak negara," tegasnya.

Partai Pheu Thai, yang mencalonkan adik bungsu mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra yang kini berada di pengasingan, Yingluck Shinawatra, menang mutlak dan dipastikan dia akan menjadi perdana menteri ke-28 dan wanita PM pertama.

Mengenai partai-partai yang mungkin bergabung dalam koalisi, Yingluck menjelaskan bahwa partainya telah membuat kesepakatan dengan Partai Chartthaipattana untuk membentuk pemerintah baru.

Berdasarkan angka resmi terbaru, kedua pihak akan meraih sekitar 278 anggota parlemen di majelis perwakilan, jauh melampaui separuh dari total 500 kursi yang diperlukan.

"Saya tidak ingin mengumumkan kemenangan Pheu Thai hari ini. Itu adalah milik orang-orang Thailand yang memberikan partai kesempatan untuk melayani mereka. Kami masih memiliki banyak beban menunggu di depan, termasuk pemecahan kesulitan ekonomi dan keluhan rakyat," kata Yingluck kepada khalayak pendukung yang bersorak-sorai dan media massa pada sekitar pukul 20:00 waktu setempat.

Thaksin Shinawatra, PM terguling Thailand, melakukan kontak telepon dari Dubai, Uni Emirat Arab, kepada adik bungsunya itu untuk mengucapkan selamat atas kemenangan menentukan partainya.

Sementara itu, pemimpin Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva mengakui kekalahan partainya dan mengucapkan selamat kepada saingan utamanya Partai Pheu Thai atas kemenangan menentukan pada sekitar pukul 19:45 waktu setempat, pada Ahad.

"Saya mengakui kekalahan dan mengucapkan selamat kepada Khun (Nona) Yingluck sebagai wanita perdana menteri pertama dari Thailand," komentar pertama Abhisit pada konferensi pers mengenai hasil pemilu, Ahad.

Dia mengatakan mulai dari sekarang dia ingin melihat rekonsiliasi di dalam masyarakat Thailand dan bahwa partainya akan melakukan tugasnya sebagai oposisi dengan cara yang konstruktif.

Dia juga mengingatkan partai yang menang agar mewujudkan semua kebijakan yang dijanjikan kepada rakyat.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011