Surabaya (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel menyarankan pemerintah untuk mengiklankan dan mempromosikan budaya Indonesia agar lebih dikenal di mancanegara.

"Indonesia memiliki tempat yang indah tapi banyak orang Amerika Serikat (AS) tidak tahu. Kalau pemerintah mau meningkatkan iklan, maka orang AS akan tahu kekayaan budaya yang spektakuler," katanya di Surabaya, Senin malam.

Ia mengemukakan hal itu di sela-sela peringatan 235 Tahun Kemerdekaan AS di Surabaya yang dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, dan Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang.

Didampingi Konsul Jenderal AS di Surabaya Kristen F Bauer, ia mengaku dirinya juga suka dengan batik, karena itu imbauan pemerintah agar setiap hari Jumat dijadikan hari Batik, maka pihaknya akan mengikutinya.

"Karena itu, di Kedutaan Besar (Kedubes) dan Konsulat Jenderal kami sebagai diplomat akan selalu mengenakan batik pada setiap hari Jumat," katanya.

Selain itu, ia juga menilai kuliner Indonesia itu banyak ragam, seperti sambal. "Bisa saja ditambahkan sambal dalam masakan Amerika," katanya tersenyum.

Tidak hanya itu, musik Indonesia juga beragam mulai dari musik tradisional dan musik modern. "Karena itu, saya akan mendengarkan Paduan Suara dari Manado yang bagus. Saya kira, hal itu merupakan kontribusi Indonesia dalam musik," katanya.

Pria yang berpengalaman menjadi diplomat di banyak negara itu mengaku pengalaman di Indonesia sangat berbeda, karena hubungan bilateral antara Indonesia dan AS sudah terjalin sangat baik.

"Karena itu, fokus kita adalah meningkatkan kerja sama dalam perdagangan untuk bersama-sama meningkatkan kesempatan kerja," katanya.

Resepsi 235 Tahun Kemerdekaan AS di Surabaya disemarakkan dengan penampilan kelompok musik AS, musik jazz klasik "Surabaya Simphoni Orkestra", Kelompok Paduan Suara Gema Sangkakala dari Manado (pemenang kompetisi internasional di Nevada), dan grup Acapella Universitas Narotama (Unnar) Surabaya.(*)

(T.E011/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011