Kami optimis saham Adaro itu akan kembali menguat hingga mencapai Rp2.650 per saham.
Jakarta (ANTARA News)- Pelaku pasar khususnya asing di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu pagi aktif memburu saham industri pertambangan batubara, Adaro setelah harga minyak dunia semalam mengalami kenaikan.

Direktur Utama Finance Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Rabu mengatakan, menguatnya harga minyak mentah dunia mendorong pelaku pasar mengalihkan pembelian saham Adaro yang kedepana prospeknya akan lebih baik.

Pelaku usaha akan mengalihkan kebutuhannya dari bahan bakar minyak ke batubaru yang harganya lebih murah, katnya.

Kondisi ini, menurut dia memicu saham Adaro naik sebesar Rp75 per saham menjadi Rp2.575 dengan volume transaksi sebanyak 25,43 juta unit senilai Rp65,40 miliar.

"Kami optimis saham Adaro itu akan kembali menguat hingga mencapai Rp2.650 per saham," ucapnya.

Aksi beli saham itu, lanjut dia juga karena perseroan telah melakukan tender dalam suatu konsorsium listrik yang memberikan nilai tambah terhadap pelaku pasar.

Apabila tidak ada hambatan, saham Adaro itu akan dapat mencapai angka Rp2.800 per saham, ujarnya.

Selain itu juga saham industri pakan ternak, Japfa mengalami transaksi yang cukup besar sebanyak 3,35 juta saham dengan nilai Rp16,18 miliar dengan akhir Rp4.875 atau naik Rp225.

Analis PT First Asia Capital, Ifan Kurniawan mengatakan, pembelian saham pakan ternaik itu, karena saham itu memiliki prospek yang bagus ke depannya.

Pembelian saham itu berkaitan dengan persiapan menjelang bulan puasa dan lebaran yang membutuhkan lauk pauk dalam jumlah yang besar, katanya.

Karena itu pelaku pasar saham, lanjut dia aktif membeli saham pakan ternak yang akan memberikan keuntungan cukup tinggi.

"Namun kenaikan kedua saham itu belum mendorong indeks harga saham gabungan naik bahkan cenderung turun," katanya.

Menurut dia, pasar saat ini sedang konsolidasi setelah mengalami kenaikan yang cukup berarti yang mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) mendekati angka 4.000 poin.

"Kami optimis indeks akan dapat mencapai angka tersebut hanya menunggu waktu saja," ucapnya.

(H-CS

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011