Proyek baru ini sudah masuk dalam pipeline pengembangan dan menunggu momentum terbaik untuk peluncuran pada tahun 2022
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono menyatakan kebijakan stimulus dari pemerintah cukup efektif mendorong penjualan properti terutama pada segmen perumahan saat pandemi COVID-19.

"Meskipun tahun lalu masih dalam kondisi pandemi, masyarakat sudah mulai kembali melakukan pembelian dan investasi,” kata Archied melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Selama 2021, PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatat pendapatan penjualan sebesar Rp1,64 triliun atau melonjak sebesar 75 persen dibandingkan 2020 yang tercatat mencapai Rp937 miliar.

Archied menjelaskan, peningkatan penjualan pada 2021, terutama berasal dari hasil penjualan segmen pengembangan kawasan perumahan. Perseroan pada tahun lalu sukses memasarkan dua pengembangan proyek baru yakni Amesta Living di Surabaya dan DUO Talaga Bestari di Tangerang.

Dari empat segmen pengembangan yang dimiliki perseroan, kawasan perumahan berhasil memberikan kontribusi "marketing sales" terbesar.

Pada 2021, segmen ini membukukan hasil penjualan Rp922 miliar atau 56 persen dari keseluruhan. Perolehan ini melonjak sebesar 45 persen dibandingkan perolehan "marketing sales" sebesar Rp638 miliar pada 2020.

Kontribusi marketing sales lain bersumber dari pengembangan segmen "mixed-use & high rise" sebesar Rp390 miliar atau 24 persen dari keseluruhan. Hasil penjualan segmen ini juga melejit 159 persen dibandingkan 2021 yang tercatat sebesar Rp151 miliar.

“Lonjakan hasil penjualan di segmen 'mixed-use and high rise' terutama berasal dari peluncuran proyek baru Tierra SOHO di Surabaya pada triwulan kedua tahun lalu dan penjualan unit-unit apartemen Park Avenue, The Rosebay, Graha Golf, dan Aeropolis,” ungkap Archied.

Baca juga: Properti diprediksi masih jadi investasi unggulan pada 2022

Tren pertumbuhan positif terjadi pula pada segmen pengembangan kawasan industri. Selama 2021, segmen kawasan industri membukukan marketing sales sebesar Rp329 miliar, atau naik 123 persen dibandingkan pencapaian tahun 2020 senilai Rp148 miliar. 

Penjualan dari segmen ini berhasil memberikan kontribusi sebesar 20 persen dari total perolehan marketing sales 2021.

Peningkatan ini, menurut Archied, terutama berasal dari hasil penjualan lahan industri dari proyek pengembangan kawasan industri baru Batang Industrial Park yang berlokasi di Batang, provinsi Jawa Tengah. 

Kontribusi lainnya berasal dari penjualan lahan industri di kawasan industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur dan fasilitas pergudangan di proyek Aeropolis, Tangerang.

Dari hasil pencapaian ini, Archied menegaskan, strategi Perseroan dalam meluncurkan proyek baru terbukti cukup efektif untuk mendongkrak kinerja penjualan. 
Dari total perolehan marketing sales yang dibukukan pada tahun lalu, sebesar Rp814,7 miliar atau 50 persen dari keseluruhan berasal dari peluncuran proyek-proyek baru.

Archied menjelaskan Perseroan mampu meningkatkan pendapatan dari segmen investment properties yang merupakan sumber "recurring income" atau pendapatan berkelanjutan.

Intiland membukukan "recurring income" sekitar Rp658 miliar selama 2021 atau naik 11,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi dari segmen ini berasal dari pengelolaan kawasan, fasilitas olah raga, penyewaan perkantoran dan ritel, serta fasilitas "standard factory building" di kawasan industri.

Perseroan tahun ini menargetkan perolehan marketing sales sebesar Rp2,4 triliun atau meningkat sekitar 47 persen dari pencapaian tahun lalu.

Archied menambahkan PT Intiland Development Tbk pun menyiapkan pengembangan bisnis baru berupa perumahan dan properti komersial lain di wilayah Jakarta dan Tangerang, Banten pada 2022.

Baca juga: Pasar properti diprediksi mulai bangkit pada 2022
Baca juga: Stimulus pemerintah masih jadi faktor penentu sektor properti di 2022



"Proyek baru ini sudah masuk dalam pipeline pengembangan dan menunggu momentum terbaik untuk peluncuran pada tahun 2022,” ucap Archied.

Archied menuturkan, pembangunan sejumlah perumahan berada di Jakarta Utara dan Surabaya, Jawa Timur, serta properti komersial di Tangerang.

Archied mengharapkan pasar properti nasional dapat tumbuh stabil selama 2022. Bahkan PT Intiland Development sebagai perseroan menyiapkan sejumlah strategi kunci untuk meningkatkan kinerja penjualan dan memberikan kemudahan pembelian kepada para konsumen, seperti program promo terpadu yang diselenggarakan pada 2022.

Diungkapkan Archied, perusahaan perseroan percaya tingkat kebutuhan prroduk properti hunian masih bisa diandalkan dan terus meningkat. 

Untuk produk perumahan, portofolio proyek perseroan antara lain perumahan Serenia Hills, Talaga Bestari, DUO, Magnolia Residence, Pinang Residences, dan South Grove yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang, serta perumahan Graha Famili, Graha Natura, dan Amesta di Surabaya.

Sementara untuk memenuhi produk hunian bertingkat, perseroan mengandalkan penjualan dari beberapa proyek di Jakarta seperti Apartemen Fifty Seven Promenade, 1Park Avenue, SQ Res, Regatta dan Aeropolis. Sedangkan di wilayah Surabaya, Perseroan memasarkan Graha Golf, The Rosebay, dan Praxis, Tierra, dan Sumatra36.

"Kami percaya kondisi akan semakin membaik ke depan dan konsumen tidak lagi bersikap 'wait and see',” tutur Archied.

Atas hasil pencapaian ini, Perseroan mengapresiasi terhadap langkah strategis pemerintah yang mengucurkan sejumlah stimulus kebijakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan sektor properti.

Sejumlah stimulus kebijakan tersebut berjalan dengan efektif dan mampu membantu serta mempermudah masyarakat membeli atau berinvestasi kembali di sektor properti.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022