Jakarta, 7/7 (ANTARA) - Indonesia saat ini tengah mempelajari peluang perdagangan produk perikanan ke Belanda, hal tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad saat bertemu dengan Menteri Urusan Eropa dan Kerjasama Internasional Kerajaan Belanda, Ben Knapen di Jakarta hari ini (7/7).

     Kepada Knapen, Fadel menyatakan, proses pengolahan produk perikanan asal Indonesia  telah memenuhi standar produk sebagaimana yang disyaratkan oleh Uni Eropa.

     Untuk itu produk perikanan asal Indonesia tidak akan mengalami kesulitan  dalam menembus pasar Belanda dan Uni Eropa pada umumnya. Dalam kesempatan tersebut Fadel juga mengungkapkan terima kasih kepada Belanda atas kerjasama yang telah terjalin selama ini, serta bantuan sebesar - 20 juta euro untuk pengembangan infrastruktur dan SDM dalam mendukung peningkatan mutu perikanan sehingga dapat meningkatkan ekspor ikan sesuai yang dipersyaratkan Uni Eropa.

     Semenjak tahun 2007, kedua negara telah melakukan kerjasama di sektor kelautan dan perikanan melalui Working Group of Agriculture, Fishery and Forestry (WGAFF) serta melalui penandatangan kerjasama antara Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI). Adapun kerjasama yang telah terjalin tersebut melingkupi bidang manajemen pemasaran luar negeri, pelatihan program pemasaran luar negeri, seafood service center, dan pengembangan system rantai dingin di pelabuhan perikanan. Adanya pertemuan dengan  kali ini, Fadel berharap kerjasama kedua negara di sektor kelautan dan perikanan dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan ke depannya.

     Kerjasama antara KKP dengan CBI telah menghasilkan 25 trainer yang terdiri dari pelaku usaha perikanan dan pegawai pemerintah, sebanyak 15 perusahaan perikanan telah mengikuti Export Coaching Programme (ECP), meningkatnya pemahaman pasar dan promosi produk perikanan melalui kegiatan Seafood Service Center (SSC), dan menjadikan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong sebagai model pelabuhan percontohan di Indonesia dalam meningkatkan ekspor hasil perikanan. Pada tahun 2010, nilai ekspor produk  perikanan Indonesia ke Uni Eropa tercatat sebesar US$ 330,38 juta, naik sebesar 12,73 persen dibandingkan tahun 2009 sebesar US$ 369,496 juta.

     Dengan adanya kerjasama ini, KKP menargetkan ekspor produk perikanan ke UE sebesar 98.670 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 369,496 juta.

     Usai menghadiri penandatangan Letter of Commitment antara Dirjen P2HP dan managing director CBI, Menlu Belanda langsung meninjau PT. Dharma Samudera Fishing Industries untuk melihat processing pengolahan ikan serta berdiskusi dengan peserta Export Coaching Program yang dibantu CBI dalam pengembangan ekspor ke Uni Eropa, seperti PT. Toba Surimi, PT. Multi Sari Makasar dan SSC.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc., Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)


 


Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011