Manado (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) memfasilitasi para nelayan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Satuan Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mendukung operasional mereka.

"Kami memberikan rekomendasi kepada seluruh 57 kelompok nelayan dan perorangan di Manado, terutama yang tradisional untuk membeli premium atau bensin di SPBU untuk menghindari masalah, jangan sampai mereka ditangkap polisi atau ditolak karena membawa galon untuk mengisinya, karena tak mungkin nelayan kecil membawa motor tempel ke tempat pengisian bahan bakar," Kata Kepala DKP Manado, Spener Tahulending, di Manado, Jumat.

Karena Tahulending mengatakan, rekomendasi ini harus dikeluarkan karena kuota bensin di Satuan Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Tumumpa atau Calaca sangat terbatas hanya 5000 liter tidak cukup untuk nelayan, sedangkan kebutuhan mereka lebih dari itu yakni 6000 sampai 8000 liter sehingga mereka mengambil langkah seperti ini.

Rekomendasi ini diterbitkan DKP untuk memudahkan nelayan membeli dengan galon di SPBU sebab harus melaut, asalkan mereka membawa surat keterangan atau pengantar dari lurah yang menerangkan kalau mereka benar-benar warga Manado dan bekerja sebagai penjala ikan, langsung diterbitkan, kata Tahulending.

"Pemrintah dalam hal ini DKP tugas pokok dan fungsi adalah mengurusi nelayan dan kesejahteraan mereka, dan rekomendasi untuk memfasilitasi ke SPBU membeli bensin adalah salah satu bentuk perhatian kami, agar mereka bisa melaut kalau sebab jika tak mencari ikan dan tak punya penghasilan, kesejahteraan turun dan hasil perikanan tangkap juga akan terpengaruh secara menyeluruh," kata Tahulending.

Diakuinya kuota bensin di SPBN memang kurang, karena itu Pemerintah kota (Pemkot) Manado terus berkoordinasi dengan Pertamina mempertanyakan hal ini, sekaligus minta penambahan kuota untuk nelayan, mengingat jatah yang diberikan sekarang tidak mencukupi kebutuhan nelayan, apalagi kelompok nelayan besar yang menggunakan kapal dengan bobot delapan GT sudah pasti kebutuhannya mencapai ribuan liter sebab harus melaut jauh, kata Tahulending.

Sejumlah nelayan tradisional yang diam di pesisir pantai Manado Utara mulai dari Sindulang, Karangria, Maasing, Tumumpa sampai ke Tongkaina mengakui sangat kesulitan akibat kelangkaan BBM, sebab mereka sering tidak dapat saat membeli, sehingga terpaksa tak melaut.

"Keadaan ini sangat menyusahkan kami para nelayan tradisional, padahal kami ini hanya hidup dari melaut, kalau tidak darimana bisa makan sementara keluarga kami butuh makan dan biaya sekolah hingga rekomendasi dari DKP sangat kami butuhkan," kata ketua kelompok nelayan Karangria Veky Caroles.

Sebenarnya menurut dia mereka bisa membeli bensin di pengecer-pengecer pinggir jalan, tetapi harganya mahal, padahal belum tentu saat melaut langsung mendapatkan hasil melimpah sehingganya tak cukup menutupi ongkos BBM karena itu Caroles minta agar ada solusi dari pemerintah dan Pertamina, dan rekomendasi sekarang dirasa cukup.

Namun sejumlah nelayan mempertanyakan masih banyak bensin yang dijual bebas di pinggir jalan justru pada saat masyarakat kesulitan mendapatkan BBM di SPBU hingga berharap segera ada tindakan dari pemerintah untuk hal itu.  (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011