New York (ANTARA News) - Dolar AS mengabaikan data pekerjaan suram untuk naik terhadap euro pada Jumat waktu setempat, dibantu oleh berita mengkhawatirkan tentang perekonomian dan sistem perbankan Italia.

Euro diperdagangkan pada 1,4258 dolar pada 21.00 GMT Jumat (Sabtu 04.00 WIB), turun dari 1,4356 dolar hari sebelumnya.

Dolar jatuh terhadap mata uang Jepang, dibeli 80,55 yen dari 81,20 yen sehari sebelumnya.

Kekhawatiran krisis utang zona euro akan menyebar ke Italia memegang kendali terbesar atas perdagangan.

Pedagang menjual surat utang Italia dan saham perbankan Italia karena mereka khawatir tentang kemungkinan negara itu akan dirusak oleh kekhawatiran utang yang sama memukul Yunani, Portugal dan Irlandia.

"Ini sudah volatile dan pasar masih enggan untuk membeli euro yang memberikan potensi untuk negatif dari pejabat zona euro atau lembaga pemeringkat," kata Ray Attrill dari BNP Paribas.

"Ini aliran 'safe haven' oleh investor berbasis dolar kembali ke dolar," jelasnya.

"Utang Italia serius di bawah serangan sementara sampai sekarang telah dipandang sebagai salah satu yang paling mudah volatile di antara negara-negara lemah di zona euro," kata Cyril Regnat, ahli strategi obligasi di Natixis, kepada AFP.

"Kami berada dalam skenario panik," katanya.

Dolar mengambil pukulan singkat setelah Departemen Tenaga Kerja merilis laporan pekerjaan suram untuk Juni.

Perekonomian hanya menghasilkan bersih 18.000 pekerjaan, lebih rendah dari angka Mei yang buruk 25.000 pekerjaan.

Tingkat pengangguran naik menjadi 9,2 persen, dan data menunjukkan pendapatan menurun, indikasi melemahnya daya beli konsumen.

Sementara dolar kemudian rebound, pedagang memperingatkan kelemahan yang mendasari angka pekerjaan tanda untuk greenback.

"Laporan hari ini akan membuat bank sentral lebih khawatir tentang prospek ekonomi AS," kata Kathy Lien dari spesialis mata uang GFT.

"Jika data pekerjaan bulan depan gagal untuk rebound, maka kemungkinan stimulus lebih bisa menjadi kenyataan. Antara sekarang dan kemudian, investor akan sangat letih memegang dolar," katanya.

Dolar jatuh ke 0,8368 franc Swiss (0,8444) sedangkan pound Inggris naik menjadi 1,6048 dolar (1,5973).(A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011