Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, H.Anwar Adnan Saleh, menyampaikan harapan agar pelaksanaan kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia yang akan berlangsung di kota Solo tidak ada tendensi kepentingan politik demi majunya persepakbolaan di tanah air.

"Kongres Persatian Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang berlangsung di kota Solo saat ini agar tidak terkontaminasi dengan kepentingan politik dan apabila itu terjadi maka yakinlah proses pembinaan olahraga sepakbola akan mengalami masa keterperukan atau tidak akan mengalami kemajuan dari apa yang dicapai, Nurdin Khalid yang menahkodai PSSI selama ini," kata Anwar di Mamuju, Sabtu.

Untuk memajukan persepakbolaan di tanah air kata Anwar yang juga ketua KONI Sulbar, maka ketua umum yang akan terpilih dalam kongres tersebut harus menerapkan pembinaan usia dini yang diadakan secara berkesinambungan, berjenjang dan berkelanjutan.

"Pembinaan olahraga tidak boleh dilaksanakan secara sepenggal namun harus dilakukan secara total dalam melakukan pembinaan olahraga sepakbola,"ungkap Anwar.

Olehnya itu kata dia, momentum pelaksanaan kongres PSSI di kota Solo sangat dinantikan melahirkan suatu keputusan yang berkualitas dengan memilih pemimpin yang memiliki waktu cukup untuk mengurus organisasi sepakbola tanah air.

Anwar menyampaikan, sesungguhnya dirinya berniat menghadiri pelaksanaan kongres PSSI di Solo, namun keinginan itu harus tertunda karena bertepatan dengan pelaksanaan pembukaan kemilau Sulawesi VI yang diadakan di Anjungan pantai Manakarra Mamuju dari 9-12 Juli 2011.

"Meskipun saya tidak hadir dalam acara kongres PSSI di kota Solo, namun masih ada perwakilan PSSI Sulbar yang akan menyampiakan pendapatnya dalam arena musyawarah tersebut,"katanya.

Sehingga kata dia, pelaksanaan kongres PSSI di Solo bisa berjalan sukses sesuai dengan aturan yang ditetapkan organisasi olahraga sepakbola tertinggi di dunia yakni FIFA.

"Kita harap semua peserta kongres yang memiliki hak suara tidak terjebak dalam sebuah kepentingan politik karena akan bermuara gagalnya kongres itu sendiri. Ini sangat perlu dipahami oleh seluruh peserta kongres guna menghindari kemungkinan sanksi yang diberikan oleh FIFA apabila kembali gagal.

Ia menambahkan, masa depan sepakbola Indonesia akan ditentukan dalam arena musyawarah kongres PSSI yang akan menentukan pemimpin PSSI lima tahun yang akan datang. (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011