Palu (ANTARA News) - Menjelang kongres luar biasa (KLB) PSSI dimulai, panitia meminta seluruh peserta menyerahkan handphone-nya demi kelancaran acara.

"Tidak diperbolehkan peserta membawa atau mengantongi telepon genggam dalam arena kongres di Solo," kata Amran Batalipu, seorang peserta dari Sulawesi Tengah yang dihubungi via telepon dari Palu, Sabtu.

Ia mengatakan, kebijakan panitia tersebut semata-mata demi kelancaran, dan tertibnya pelaksanaan Kongres PSSI.

Menurut Amran yang juga Ketua Umum Persatuan Sepakbola Kabupaten Buol (Persbul), ketua umum PSSI untuk periode 2011-2015 akan dipilih oleh 100 pemilik suara yang sebelumnya telah teregistrasi.

Pelaksanaan kongres PSSI di Solo harus sukses memilih Ketua Umum PSSI yang baru.

"Kami (peserta) harus ikuti apa yang telah menjadi keputusan FIFA, jika tidak ingin dikenai sanksi," katanya.

Karena itu, semua peserta kongres harus sepakat, dan tidak lagi mengendepankan kepentingan pribadi atau kelompok, tetapi bangsa dan negara.

Siapa pun nantinya yang terpilih harus didukung semua pihak. "Yang terpenting sekarang ini adalah bagaimana semua peserta kongres yang memiliki hak suara memilih calon Ketua Umum PSSI yang benar-benar layak untuk memimpin dan membawa persepakbolaan di tanah air semakin berkembang untuk lima tahun kedepan ini."

Ia juga berharap ketua PSSI yang baru harus mampu meningkatkan prestasi sepak bola nasional.

Selain itu juga memiliki kepedulian dan perhatian lebih kepada perkembangan dan kemajuan sepak bola di daerah-daerah.

Sulteng, pada kongres di Solo yang berlangsung 9 Juli 2011 ini memiliki dua suara.

(BK03/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011