Ambon (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 5,7 skala richter menguncang Ambon pada Sabtu ( 9/7) sekitar pukul 14.51 WIT.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Benny Sipolo, mengatakan, gempa yang episinterisnya 4.13 Lintang Selatan - 129.38 Bujur Timur kurang dirasakan warga di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Lokasinya 146 KM arah Tenggara Ambon dengan kedalaman 35 KM di bawah laut. Gempa tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

"Kami intensif melakukan pemantauan guna mengantisipasi kemungkinan terjadi gempa susulan susulan mengingat Maluku termasuk daerah rawan gempa di Indonesia," ujar Benny.

Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.

Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.

Namun, hingga kini belum ada gempa yang berpotensi tsunami di Maluku. Gempa-gempa yang terjadi di wilayah-wilayah di Maluku kebanyakan tremor, yakni lokal dangkal yang terus menerus. Kekuatannya berkisar tiga hingga empat Modified Mercally Intensity (MMI)).

Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat (SBB)

Maluku terakhir diguncang gempa tektonik 5,4 SR di Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada Minggu (3/7) malam, sekitar pukul 23.13 WIT dan tidak timbulkan korban.

Gempa yang episentris 5.99 Lintang Selatan - 130.68 Bujur Timur tidak mengakibatkan adaya korban. Gempa pada kedalaman 149 KM di bawah laut tersebut berada di 231 KM arah barat laut Saumlaki.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011