"Demokrat tidak boleh lepas tanggung jawab, harus konsekuen memulangkan (Nazaruddin, red.). Buktikan janjinya," kata dia, di Cilacap, Jateng, Sabtu.
Menurut dia, Nazaruddin bisa berbuat macam-macam karena memiliki posisi sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat dan anggota DPR.
Ia mengatakan, para petinggi Demokrat menjamin kepergian Nazaruddin ke luar negeri dalam rangka berobat dan segera kembali ke Tanah Air.
"Kalau dia memang berobat, siapa yang mengobati, dokter mana, rumah sakit mana, itu kan yang `ngomong` geng-geng dia. Tapi kalau yang `ngomong` para wartawan yang melihat dia di rumah sakit, saya baru percaya," katanya.
Ia mengaku sangsi terhadap pengobatan yang sedang dijalani Nazaruddin.
Dalam hal ini, dia mengatakan, seorang rekannya pernah melihat Nazaruddin dalam keadaan sehat sedang berada di salah satu bank di Singapura dengan ditemani seorang petinggi Demokrat beberapa waktu lalu.
Akan tetapi setelah Nazaruddin tidak kunjung kembali, kata dia, para petinggi Demokrat malah berbalik dan seolah hendak "cuci tangan".
"Itu tidak satria, mestinya harus konsekuen memulangkan (Nazaruddin, red.)," kata dia menegaskan.
Ia mengaku, sejak awal menduga bahwa kepergian Nazaruddin merupakan sebuah sandiwara dan direstui untuk pergi sementara waktu.
Menurut dia, saat ini tinggal menunggu keberanian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangani kasus Nazaruddin.
"Tetapi kita ragu-ragu dengan keberanian KPK. Kita tahu sendiri, KPK saat ini sudah setengah ayam sayur, bukan ayam petarung," katanya.(*)
(U.KR-SMT/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
