Mataram (ANTARA News) - Korban banjir yang tinggal di posko-posko pengungsian di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, dilaporkan sebagian mulai terserang Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan diare. Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dr. Baiq Magdalena di Mataram Rabu menyebutkan bahwa petugas dari sejumlah Puskesmas di Lombok Timur tengah melakukan penanganan secara bergantian di lokasi penampungan. "Dari 3.413 jiwa pengungsi yang ditampung di sejumlah Posko di Kecamatan Sambelia tercatat 782 orang telah mendapat pengobatan terbanyak penderita ISPA, tujuh orang dirawat di Puskesmas Sambelia dan enam orang terpaksa dirujuk ke RSU R. Sujono Selong ibukota Lombok Timur," ujarnya. Menurutnya, sejak dilakukan evakuasi pada Sabtu malam (21/1) lalu, sudah banyak dari mereka yang mengalami gangguan kesehatan seperti demam, sakit tenggorokan, dan diare. Langkah darurat yang perlu dilakukan adalah perlunya penyediaan sarana mandi, cuci, dan kakus yang terjaga kebersihannya sehingga wabah itu tidak sampai meluas. Mengenai obat-obatan bagi korban banjir itu, menurutnya, sampai saat ini tidak ada masalah dan stok di tingkat propinsi maupun di Kabupaten Lompok Timur cukup banyak termasuk yang dikirim dari pemerintah pusat. "Kita terus monitor, bahkan sampai Puskesmas jenis obat apa yang kurang, itu dilakukan setiap hari, jika stok menipis kita minta diinformasikan agar bisa langsung didistribusikan jangan sampai kurang," katanya. Kepala Dinkes NTB itu juga mengatakan, ditempat penampungan Sambelia sudah ada posko pengobatan yang dibuka salah satu parpol dan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Mataram (Unram). "Saya berterima kasih banyak pihak peduli terhadap para korban banjir terutama membantu menangani pengobatannya dan selama ini pemerintah khususnya Dinas Kesehatan sudah maksimal melayani warga yang terkena musibah," ujarnya. Berdasarkan data di Posko bencana banjir Kecamatan Sambelia jumlah pengungsi tercatat 3.437 orang yang menempati delapan posko, yakni Posko I (aula kentor camat) 261 orang, Pokso II di gedung SDN 1 Sambelia (833), Posko III di SDN 7 (558), Pokso IV di SMA 1 (339), Posko V di Masjid Baiturrahman (100), Posko VI di SMP 1 (720), Posko VII di SDN 2 (457), dan Pokso VIII di Masjid Sandongan menampung 139 orang. Para pengungsi akan dikumpulkan dalam satu tempat penampungan baru yakni di Lapangan Kecamatan Sambelia, kini sedang disiapkan tenda dan perlengkapan lainnya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006