Medan (ANTARA News) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori berharap proyek kerja sama dengan Indonesia di PT Inalum dapat tetap berlanjut menyusul akan berakhirnya kontrak Jepang di perusahaan tersebut pada 2013.

Harapan itu, disampaikan Duta Besar Jepang usai melakukan kunjungan dan menyampaikan paparan tentang hubungan bilateral Indonesia-Jepang dihadapan sivitas akademika Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Senin.

Inalum merupakan perusahaan patungan antara Indonesia dengan Jepang, yang bergerak dalam industri aluminium dengan kapasitas produksi sekitar 230.000-240.000 ton per tahun.

Pemerintah Indonesia menguasai kepemilikan sebesar 41,13 persen saham di perusahaan itu, sedangkan sisanya sebesar 58,87 persen dikuasai Jepang. Kontrak Jepang di perusahaan ini segera berakhir pada 2013.

Yoshinori mengatakan, pihaknya menyadari bahwa hubungan kerja sama Jepang dengan Indonesia di proyek Inalum tersebut merupakan proyek jangka panjang dan proyek tersebut akan berakhir tahun 2013.

Menurut dia, saat ini pihaknya terus melakukan pertimbangan dan pembahasan mengenai akan berakhirnya kontrak tersebut.

Namun, katanya, suatu hal yang lebih baik bila tetap ada kerja sama antara kedua negara di perusahaan itu yang tentunya akan saling menguntungkan.

"Kita masih memiliki banyak waktu sebelum berakhirnya kerja sama tersebut tahun 2013. Kita akan tetap meneruskan pembahasan dan pertimbangan tentang kelanjutan proyek di Asahan tersebut. Yang dapat saya tekankan disini adalah bahwa proyek Asahan ini merupakan proyek kerja sama yang sangat penting bagi kedua negara," katanya.

Ketika ditanya mengenai jumlah total investasi perusahaan Jepang di Sumatera Utara, ia mengaku belum mengetahui secara persis karena belum lama bertugas di Indonesia.

"Saya belum lama di Indonesia, saya masih perlu belajar untuk mengetahui semua itu termasuk juga tentang kondisi di Sumut atau Indonesia secara umum. Tetapi yang saya ketahui di Sumut ini ada beberapa perusahaan Jepang seperti pabrik peralatan rumah tangga dan proyek pembuatan air bersih," katanya.(*)
(T.KR-JRD/M034) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011