Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat pandemi COVID-19, perseroan tetap optimistis bahwa bisnis mur dan baut akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan distributor baut dan mur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (MAS) mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 38,23 kali dalam penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Perseroan menggelar IPO pada 21-26 Januari 2022 dan menawarkan sebanyak 1,45 miliar saham baru atau 30,21 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga Rp100 per saham sehingga berhasil meraih dana Rp145 miliar.

"Meskipun kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat pandemi COVID-19, perseroan tetap optimistis bahwa bisnis mur dan baut akan memberikan kontribusi positif bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan," kata Direktur Utama PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (MAS) Simon Hendiawan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, lanjut Simon, setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, yakni sebanyak 94 persen. Dana itu untuk pembelian persediaan, baik persediaan terkait produk eksisting perseroan, maupun persediaan produk baru yang selama ini belum disediakan oleh perseroan, seperti full range mur dan baut yang terbuat dari stainless steel, socket cap screw, dan hand tools.

Menurut Simon, adanya produk baru tersebut kegiatan usaha perseroan dapat menjadi lebih berkembang dimana dapat menyediakan produk-produk mur dan baut dengan jenis yang lebih variatif kepada pelanggan dalam rangka pengembangan usaha perseroan.

Selain itu, perusahaan yang akan menggunakan kode saham BAUT di bursa itu juga menerbitkan sebanyak 1,16 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak 34,63 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan.

Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh 8 Waran Seri I dimana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan.

Waran seri I mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125 yang dapat dilakukan setelah enam bulan sejak efek dimaksud dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Simon menjelaskan, dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan perseroan untuk selalu menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) dalam setiap langkah yang diambil.

"Lalu, diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai salah satu pemegang saham," kata Simon.

Baca juga: NETV resmi masuk bursa, siap kembangkan bisnis media
Baca juga: Stockbit perluas akses ke pasar modal melalui fitur e-IPO
Baca juga: Resmi melantai di bursa, saham Semacom tembus ARA

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022