Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan Gerakan Revitalisasi dan Kebangkitan Koperasi Indonesia 2012-2017.

"Tahun 2012 bersamaan dengan revitalisasi gerakan ekonomi oleh PBB, di Indonesia kita lakukan revitalisasi dan kebangkitan koperasi untuk lima tahun mendatang," kata Yudhoyono saat memberikan sambutan dalam Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-64 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa siang.

Presiden menjelaskan, PBB telah mengakui koperasi sebagai gerakan yang berhasil menopang perekonomian di berbagai negara. Oleh karena itu, Indonesia yang sudah 64 tahun mengenal koperasi sudah seharusnya mengembangkan gerakan tersebut.

Yudhoyono ingin Gerakan Revitalisasi dan Kebangkitan Koperasi dilakukan dengan sasaran yang jelas.

"2012 sampai 2017 kita ingin koperasi lebih berkembang di tanah air," kata Yudhoyono.

Menurut Yudhoyono, Gerakan Revitalisasi dan Kebangkitan Koperasi harus disertai dengan perbaikan sistem pengelolaan koperasi, perbaikan akses terhadap modal, pemberdayaan perempuan dan pemuda dalam koperasi, perluasan kerjasama, serta perluasan promosi gerakan koperasi.

Kepala Negara menjelaskan, koperasi telah menunjukkan peran dalam meningkatkan perekonomian rakyat. Gerakan ini terbukti mampu menggerakkan sektor-sektor usaha rakyat yang mampu bertahan dalam krisis.

"Sektor informal ini punya peran strategis dalam membangun ketahanan ekonomi rakyat," katanya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UMKM Syarif Hasan menyatakan, gerakan koperasi di Indonesia berkembang dengan baik.

Syarif memaparkan, saat ini ada 186.907 koperasi di seluruh Indonesia, atau naik 20,6 persen bila dibandingkan dengan jumlah pada 2008 sebanyak 154.964 koperasi.

Dia menambahkan, sebanyak 30,5 juta orang telah bergabung menjadi anggota koperasi, atau meningkat 11,15 persen dari jumlah pada 2008.

Syarif Hasan mengatakan, pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah kunci untuk menurunkan pengangguran dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.

Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-64 dihadiri oleh ribuan anggota koperasi dari seluruh Indonesia. Acara itu juga dihadiri oleh sejumlah pimpinan lembaga negara dan para menteri.

Dalam acara itu, sejumlah pimpinan bank memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada perwakilan pelaku usaha kecil.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011