Kendari (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam meminta hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di kawasan pegunungan Mekongga, Kabupaten Kolaka, guna menentukan kebijakan melindungi ekosistem termasuk keragaman hayati di kawasan itu

"Hasil penelitian dari LIPI itu kita butuhkan, agar bisa menentukan kebijakan yang bisa melindungi ekosistem termasuk keragaman hayati di kawasan pengunungan Mekongga itu," katanya di Kendari, Rabu.

Menurut gubernur, ada beberapa alternatif kebijakan yang bisa ditempuh dalam upaya melindungi ekosisistem dan keragaman hayati di kawasan pegunungan Mekongga.

Alternatif kebijakan tersebut antara lain menjadikan kawasan tersebut sebagai daerah terlarang dari aktivitas penduduk kecuali untuk kepentingan ilmu pengetahuan atau pembudidayaan hewan atau tumbuh-tumbuhan endemik yang ditemukan di kawasan itu.

Makanya ujar gubernur, agar kebijakan yang diambil dalam upaya melindungi ekosistem di kawasan Mekongga tidak merugikan banyak pihak, sebaiknya hasil penelitian LIPI disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sultra.

"Kita berharap, LIPI bisa menyampaikan laporan hasil penelitiannya kepada Pemerintah Provinsi Sultra agar bisa diambil kebijakan yang tepat dalam melindungi kawasan pegunungan Mekongga," katanya.

Peneliti dari LIPI yang melakukan penelitian keragaman hayati di kawasan pegunungan Mekongga menemukan 10 jenis spesies ikan langka yang hidup di air tawar di kawasan Pegunungan Mekongga, Kabupaten Kolaka, Sultra.

Menurut peneliti LIPI, Dr. Daisy Wowor, jenis ikan langka yang ditemukan di Sungai Ranteangin Desa Tinukari Kecamatan Ranteangin Kabupaten Kolaka itu, termasuk dalam kelompok organisme `crutaceae`.

Selain itu, di kawasan pegunungan Mekongga juga terdapat biota air tawar langka lain seperti jenis udang dan kepiting yang ditemukan di Sungai Mosembo, pada ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut (dpl).

Kecuali jenis hewan tersebut, di kawasan pegunungan Mekongga, para peneliti LIPI yang bekerjasama dengan Univesrsitas California Amerika Serikat juga menemukan enam jenis tumbuh-tumbuhan yang diduga mengandung zat pembunuh penyakit kanker.

"Kawasan pegunungan Mekongga ini harus dilindungi karena menyimpan potensi yang sangat berarti bagi kehidupan manusia dan kepentingan ilmu pengetahuan," kata Daisy.  (ANT227/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011