Bogor (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2011 diperkirakan mencapai 6,6 persen sejalam dengan terus meningkatkan perekonomian domestik.

Direktur Riset dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo, di Bogor, Kamis mengatakan pada kwartal III ekonomi akan tumbuh 6,6 persen dan kwartal IV tumbuh 6,7 persen.

"Jadi pertumbuhan selama setahun diperkirakan 6,6 persen," katanya.

Sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini meningkat dari 6,1 - 6,6 persen menjadi 6,3 - 6,8 persen.

Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono di tempat yang sama mengatakan perkiraan 6,8 persen bisa saja tercapai jika semua kegiatan ekonomi berjalan seperti yang direncanakan terutama pembangunan infrastruktur.

Faktor pelambatan ekonomi global, lanjut Hartadi sepertinya tidak terlalu berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia mengingat masih derasnya arus modal asing atau capital inflows yang mendorong penguatan nilai tukar rupiah.

Meski begitu BI tetap menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kasus terburuk di perekonomian global yang bisa berpengaruh terhadap perekonomian nasional.

"Kita sudah siapkan berbagai kebijakan kalo ada worst case meski belum tentu ada kejadian itu, kita punya opsi-opsi dengan berbagai kebijakan menghadapi yang mungkin terjadi," katanya.

Derasnya arus modal asing, lanjutnya berdampak positif terhadap nilai tukar rupiah yang tetap stabil dengan kecenderungan menguat.

Menguatnya rupiah, juga berpengaruh positif menahan laju inflasi terutama dari barang-barang impor.

"Capital inflows masih masuk sehingga positif terhadap nilai tukar, namun tugas kita inflows jangka pendek dan di portofolio harus dijadikan modal investasi jangka panjang di produksi seperti untuk infrastruktur," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011