Kota Gaza, Wilayah Palestina (ANTARA News) - Roket-roket pejuang Palestina dari Gaza menghantam Israel selatan, Kamis, dalam insiden terakhir dari serangkaian saling serang antara kedua pihak.

"Ada dua roket yang ditembakkan ke arah salah satu permukiman (Yahudi)," kata juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld kepada AFP, tanpa menyebutkan kerusakan atau korban.

Sebelumnya, sebuah proyektil ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan, namun tidak ada korban, kata militer Israel.

Jet-jet Israel membom tiga lokasi di Gaza pada Rabu malam untuk membalas penembakan roket dari wilayah pesisir itu sebelumnya pada hari yang sama, kata pejabat Palestina dan militer.

Serangan udara itu merupakan yang kedua dilakukan dalam beberapa hari ini, sementara penembakan roket dari Gaza meningkat setelah bulan-bulan relatif tenang.

Militer Israel mengatakan, pesawatnya menyerang tiga terowongan, dua diantaranya digunakan untuk penyelundupan di Gaza selatan dan satu lagi "untuk kegiatan teroris" di bagian utara Gaza.

Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, lima orang cedera dalam serangan itu dan dua orang dilaporkan hilang.

Serangan udara Israel pada tengah malam itu dilakukan setelah serangan serupa sehari sebelumnya.

Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan serangan-serangan roket dan mortir.

Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer.

Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa empat tahun lalu.

Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.

Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang itu.

Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011