Abidjan (ANTARA News) - Perdana Menteri Prancis Francois Fillon Kamis malam tiba di ibu kota ekonomi Pantai Gading, dalam pemberhentian pertama lawatan ke Afrika barat untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan kawasan tersebut.

"Hanya sedikit masyarakat luar negeri Prancis telah diuji seperti anda alami pada tahun ini," kata Fillon pada saat kedatangan di Abidjan, sekitar tiga bulan setelah berakhirnya krisis Pantai Gading pasca-pemilu yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa.

Prancis mendukung kemenangan Alassane Ouattara dalam pemilu presiden November lalu -- seperti yang dilakukan banyak masyarakat internasional -- ketimbang Laurent Gbagbo, yang menolak untuk menyerahkan kekuasaan sampai penangkapannya pada 11 April.

Perdana menteri Prancis memuji Ouattara, yang dilantik sebagai presiden pada Mei, untuk mencari kebenaran dan rekonsiliasi pasca- kebuntuan kekerasan pemilu dan berjanji dukungan dari bekas negara penjajah itu dalam upaya ini.

"Dengan kedaulatan penuh, Pantai Gading sekarang harus membuat tahun-tahun yang hilang karena pertarungan intern itu berkesudahan," kata Fillon. Ia mengacu kepada terpecahnya negara ke dalam pemberontak yang menguasai utara dan pemerintah di selatan setelah kudeta yang gagal pada 2002, dan pelaksanaan pemilu tahun lalu, yang dimaksudkan untuk mengakhiri dan sebagai langkah transisi kembali kepada negara persatuan.

Dalam lawatan tersebut, Fillon --yang didampingi beberapa anggota pemerintah dan para pemimpin bisnis-- berharap untuk bermitra dengan Pantai Gading dalam hal pengembangan sektor publik dan swasta.

Pada Jumat, Fillon bertemu dengan Ouattara sebelum menuju Ghana pada malamnya, yang dianggap sebagai model demokrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat di Afrika barat, yang bermaksud untuk membangun hubungan kuat dengan Perancis.

Dari sana ia akan pergi ke Gabon, yang telah menjadi mitra militer dan ekonomi Prancis di kawasan tersebut. (AK/C003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011