Jakarta (ANTARA News) - Mantan kapten tim nasional Indonesia Bambang Pamungkas yang akrab dipanggil Bepe mengaku bahwa Alfred Riedl merupakan pelatih yang telah memberikan kebahagiaan bagi tim.

"Riedl pantas diapresiasi. Saya juga telah melakukan komunikasi setelah ada pergantian pelatih," kata Bepe di Hotel Kartika Candra Jakarta, Jumat.

Komunikasi terakhir Bepe dengan pelatih asal Austria itu dua hari lalu. Selama berkomunikasi beberapa pesan disampaikan oleh pelatih yang membawa timnas Indonesia meraih runner up Piala AFF 2010 itu.

Salah satu pesan yang diberikan dan diharapkan bisa disampaikan kepada pemain timnas yang lain adalah agar pemain tetap bermain dengan maksimal meski terjadi pergantian pelatih.

"Siapa pun pelatihanya harus bisa bermain maksimal," kata pemain Persija Jakarta itu menambahkan.

Pemain yang identik dengan nomor punggung 20 itu sebenarnya tidak setuju dengan seringnya terjadi pergantian pelatih meski hal tersebut sangat wajar dilakukan oleh klub maupun timnas.

"Kadang-kadang alasan penggantian tidak masuk akal," kata pemain yang memperkuat tim Selangor FC Malaysia itu.

Sementara itu Firman Utina, kapten timnas selama kepemimpinan pelatih Alfred Riedl, berharap meski terjadi pergantian pelatih semuanya tetap bersatu karena yang diperjuangkan saat ini adalah tim Merah Putih.

"Kebersamaan dengan Riedl memang cukup singkat. Namun banyak pelajaran yang bisa dipetik," kata pemain yang saat ini memperkuat Sriwijaya FC itu.

Pelatih Alfred Riedl yang sebelumnya dikontrak selama dua tahun oleh PSSI kepemimpinan Nurdin Halid harus mengakhiri tugasnya setelah kepengurusan PSSI baru pimpinan Djohar Arifin Husin terbentuk.

Mantan pelatih timnas Laos dan Vietnam itu harus menyerahkan sabuk kepelatihan timnas U-23 dan senior kepada pelatih asal Belanda Wim Rejsbergen yang pernah melatih Ajax junior dan mantan pelatih timnas Trinidad &Tobago itu.

Ujian pertama bagi pelatih baru ini adalah harus menjalani pertandingan pertama Pra Piala Dunia 2014 melawan Turkmenistan, 23 Juli di Turkmenistan dan 28 Juli di Gelora Bung Karno Jakarta.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011