Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan arus modal yang makin deras masuk ke Indonesia dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan sarana dan prasarana infrastruktur.

"Capital inflow akan masuk ke Indonesia dan kita harus cerdas. Saya akan merekomendasikan agar capital inflow yang selama ini masuk di portofolio untuk bisa masuk di infrastruktur fund," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Untuk itu, ia mengharapkan bagi BUMN dan perusahaan swasta dapat berperan dalam pembiayaan infrastruktur dan tidak terjebak pada investasi portofolio yang lebih beresiko karena merupakan dana jangka pendek.

"Kita harus keluarkan pilihan lain untuk biaya infrastruktur, jangan hanya pikirkan `shorterm` karena rapuh dan gampang goncang karena `shock`," kata Hatta.

Sebagai salah satu upaya agar dana masuk dapat dimanfaatkan secara maksimal, Hatta menyarankan agar BUMN dan perusahaan swasta ikut terlibat dan berperan dalam pasar modal Indonesia.

Sementara akibat pemulihan ekonomi yang melambat di AS dan Eropa, Hatta mengatakan hal tersebut menyebabkan menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga mencapai level 4.000 dan menunjukkan emiten di pasar modal Indonesia yang kuat.

"Jadi saya tidak setuju kalau ada yang mengatakan agar hati-hati karena emiten yang rapuh," ujarnya.

Menurut dia, BUMN seperti PTPN dan Semen Baturaja bisa didorong untuk segera melakukan penawaran saham perdana (IPO).

"Tapi sehatkan dulu manajemen. Jangan sampai aset besar tapi earning rendah. Nanti dia akan terlalu undervalue dibandingkan fundamentalnya itu," lanjut Hatta.

Ia menjelaskan fenomena tersebut juga menunjukkan para investor sangat jeli dalam melihat perusahaan-perusahaan swasta yang secara struktural memiliki fundamental kuat.

"Mereka masuk ke sektor tambang karena tahu tren, aset dan prospeknya seperti apa," ujar Hatta.

Hatta mengatakan apabila banyak perusahaan-perusahaan besar masuk ke pasar modal, maka para investor akan mempunyai banyak pilihan perusahaan yang sehat.

"Kalau pemainnya sedikit, `digoreng` sudah menggelembung dan pecah," kata dia.

Selain itu, perusahaan yang masuk ke pasar modal akan memperoleh insentif pajak dan akan tumbuh sehat karena diawasi di diwajibkan memiliki laporan keuangan yang transparan.

"Jadi akan terjadi distribusi aset sehingga masyarakat bisa ikut investasi. Apalagi pengawasan saat ini lebih bagus," ujar Hatta.

Menurut dia, penguatan IHSG yang sedang terjadi, juga membuat yield surat utang negara semakin rendah dan banyak yang beralih dari Sertifikat Bank Indonesia kepada instrumen obligasi Surat Utang Negara.(*)

(T.S034/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011