Srinagar, India (ANTARA News) - Tiga militan dan seorang prajurit India tewas dalam bentrokan Jumat di Kashmir yang dikuasai India, kata seorang pejabat kepolisian.

Gerilyawan yang diduga anggota Lashkar-e-Taiba yang bermarkas di Pakistan itu tewas ditembak pasukan India di desa Maidanpora, 120 kilometer sebelah utara Srinagar, kota utama di Kashmir, kata polisi senior itu, lapor AFP.

Lima prajurit lain India cedera dalam bentrokan itu, yang berlangsung selama delapan jam, kata inspektur polisi V.K. Birdi kepada AFP.

Virdi mengatakan, bentrokan meletus setelah pasukan dan polisi mengepung sebuah rumah dimana sejumlah militan Lashkar-e-Taiba bersembunyi.

"Rumah tempat militan itu berlindung hancur selama bentrokan tersebut," kata Virdi, dengan menambahkan bahwa upaya dilakukan untuk menemukan mayat militan yang tewas di antara puing-puing.

"Kami melacak gerakan kelompok itu selama dua pekan terakhir dan akhirnya kami memerangkap mereka," katanya.

Menurut perwira polisi itu, pemilik rumah tersebut dan keluarganya meninggalkan bangunan itu sebelum bentrokan meletus.

Virdi mengatakan, dua dari militan yang tewas itu adalah warga negara Pakistan.

Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.

Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.

New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Perbatasan de fakto memisahkan Kashmir antara India dan Pakistan.

Dua dari tiga perang antara kedua negara itu meletus karena masalah Kashmir, satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.

Serangan-serangan pada 2008 di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan.

New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November 2008 yang menewaskan lebih dari 166 orang.

India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu -- tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.

Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut.

India mengatakan bahwa seluruh 10 orang bersenjata yang melakukan serangan itu datang dari Pakistan. New Delhi telah memberi Islamabad daftar 20 tersangka teroris dan menuntut penangkapan serta ekstradisi mereka.
(M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011