UU Cipta Kerja merupakan upaya pembenahan secara menyeluruh untuk meningkatkan investasi langsung di Indonesia.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Negara Bagian Nebraska, Amerika Serikat, menyampaikan minat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Indonesia, dalam pertemuan dengan Duta Besar RI di Washington DC Rosan P Roeslani.

Dalam pertemuan yang berlangsung di KBRI Washington DC pada Kamis (27/1), Dubes Rosan menyambut hangat kedatangan Gubernur Nebraska, Pete Ricketts, dan memaparkan berbagai capaian serta komitmen pemerintah Indonesia untuk terus menguatkan perekonomian nasional, termasuk dalam meningkatkan perdagangan dan investasi serta people to people contact.

Indonesia dengan negara bagian Nebraska menyepakati untuk merealisasikan peluang kerja sama di bidang industri kesehatan, teknologi finansial, dan teknologi ramah lingkungan, demikian keterangan tertulis KBRI Washington DC pada Senin.

Untuk itu, prioritas rencana kerja diarahkan guna merealisasikan kerja sama pengurangan emisi gas buang dengan pemanfaatan etanol, serta pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya pembangkit listrik yang bersumber dari panas bumi dan angin.

Baca juga: Perkuat hubungan dagang, Mendag terbang ke Amerika Serikat

Dubes Rosan juga secara khusus mengundang lebih banyak investor dari Nebraska ke Indonesia di tengah upaya pemerintah untuk terus memperbaiki iklim investasi.

"UU Cipta Kerja merupakan upaya pembenahan secara menyeluruh untuk meningkatkan investasi langsung di Indonesia. UU tersebut menjamin kemudahan serta kepastian berinvestasi di Indonesia,” kata Rosan.

Menanggapi permohonan Gubernur Ricketts agar kalangan usaha Nebraska dapat mendalami lebih lanjut kebijakan sertifikasi halal Indonesia, Rosan menyampaikan kesediaannya untuk memfasilitasi komunikasi dengan otoritas terkait di Indonesia.

Dubes Rosan juga meminta dukungan Gubernur Ricketts untuk mendukung dan memfasilitasi pemasaran produk dan komoditas unggulan Indonesia ke Nebraska.

Baca juga: RI perkuat hubungan dagang dengan Amerika Serikat

Indonesia berkeinginan mewujudkan target perdagangan 60 miliar dolar (sekitar Rp862,6 triliun) dengan AS dalam lima tahun ke depan, dan Nebraska diharapkan dapat menjadi bagian penting dari pencapaian target tersebut.

Nebraska merupakan negara bagian di AS yang cukup maju dalam pemanfaatan EBT sebagai sumber pembangkit listrik. Sebanyak 24 persen kebutuhan energi Nebraska berasal dari sumber daya angin. Nebraska juga merupakan produsen etanol terbesar kedua dan sumber energi angin terbesar keenam di AS.

Sebagai salah satu negara bagian yang memiliki fasilitas pemotongan sapi sesuai kaidah syariat Islam, terdapat 11 perusahaan di Nebraska yang telah melakukan ekspor daging sapi halal ke Indonesia.

Dalam pertemuannya dengan Dubes RI, Gubernur Ricketts menegaskan peran penting Indonesia sebagai mitra di bidang ekonomi dan banyak bidang kerja sama lainnya.

Kunjungan Gubernur Nebraska ke KBRI Washington DC tidak hanya mencerminkan kedekatan hubungan bilateral kedua negara, tetapi juga memberikan semangat penguatan lebih lanjut kemitraan strategis antara Indonesia dan AS.

Baca juga: Indonesia-kamar dagang Amerika Serikat bahas berantas barang palsu

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022