JCLI merupakan jurnal ilmiah ketiga yang diterbitkan BI yang terbit secara caturwulanan atau tiga edisi dalam setahun dalam bahasa Inggris dan dapat diakses melalui https://jcli-bi.org
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) meluncurkan Journal of Central Banking Law and Institutions (JCLI) untuk mendorong inovasi dan pemikiran terbaik di bidang hukum dan kelembagaan, sehingga berkontribusi positif bagi terciptanya sinergi kebijakan strategis serta bauran kebijakan, baik bagi bank sentral, pemerintah, maupun otoritas lainnya.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menyampaikan komitmen bank sentral untuk terus berkontribusi dalam pengembangan keilmuan di dunia akademik termasuk riset dan pembelajaran, tidak hanya di BI tapi juga bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Komitmen ini sekaligus sebagai pembelajaran berkelanjutan atau continous learning, sebuah budaya kerja yang terus ditanamkan guna membangun peradaban yang lebih baik.

Lebih lanjut, ia menuturkan JCLI memiliki cakupan yang lebih luas, tak hanya mencakup aspek hukum yang menunjang bauran kebijakan bank sentral, namun juga penguatan aspek kelembagaannya, dengan lima ciri-ciri kelembagaan yang kuat, yaitu independen, interdependen, transparan, akuntabel, dan memiliki fondasi hukum yang kuat.

JCLI merupakan jurnal ilmiah ketiga yang diterbitkan BI yang terbit secara caturwulanan atau tiga edisi dalam setahun dalam bahasa Inggris dan dapat diakses melalui https://jcli-bi.org.

JCLI melengkapi dua jurnal yang sudah terbit sebelumnya di bidang ekonomi umum, yakni Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) yang terindeks Scopus dan di bidang ekonomi syariah, yakni Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF) yang terindeks Science and Technology Index/SINTA-2.

Sebagai informasi, Scopus adalah basis data jurnal-jurnal akademik terpilih dengan standar internasional yang tinggi karena ditinjau secara berkala, sedangkan SINTA merupakan portal khusus dari Ristekdikti untuk membantu mengakses semua hasil publikasi karya tulis ilmiah, terutama dalam bentuk jurnal.

Untuk menjadi jurnal ilmiah berkualitas dan bereputasi internasional, Perry berpendapat keberadaan Managing Editor (ME) dan Co-Managing Editor (Co-ME) yang profesional dan memiliki jejaring yang luas merupakan aspek penting dalam mengelola sebuah jurnal.

JCLI juga memiliki Advisory Board of Editors (ABoE) yang terdiri dari para akademisi dan praktisi dengan kepakaran di bidangnya masing-masing dan berasal dari dalam dan luar negeri, yang juga merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan akreditasi nasional yaitu SINTA dan indeksasi SCOPUS secara internasional.

Baca juga: Bank Indonesia catat peserta BI-FAST bertambah jadi 22
Baca juga: BI ingatkan "tapering" Fed tetap berpotensi timbulkan ketidakpastian
Baca juga: Indonesia dan Tiongkok perbarui kerja sama pertukaran mata uang lokal

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022