Kairo (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Mohammed al-Orabi mengundurkan diri saat Perdana Menteri Essam Sharaf menunjuk dua wakil dalam langkah pertama menuju perombakan kabinet dengan tujuan menenangkan pemrotes.

Sharaf, yang memimpin pemerintah sementara setelah revolusi yang menggulingkan presiden Hosni Mubarak pada Februari, dijadwalkan mengungkapkan kabinet baru paling lambat Senin, yang ia harapkan akan mengakhiri aksi duduk satu-pekan di Kairo tengah.

Pengumumnan mengenai pengunduran diri al-Orabi disampaikan di media resmi beberapa jam setelah Sharaf menunjuk ahli ekonomi kawakan Hazem Beblawi dan Ali as-Silmi, seorang pemimpin partai liberal Wafd, sebagai wakilnya, demikian laporan AFP, yang dikutip ANTARA di Jakarta, Ahad.

Sharaf, yang memiliki kekuasaan terbatas di bawah para penguasa militer negeri itu, telah menghadapi kecaman dari pembangkang yang pernah mendukungnya, karena lambannya langkah pembaruan setelah Mubarak terdepak.

Al-Orabi mengatakan ia mengajukan pengunduran dirinya "untuk menyelamatkan perdana menteri dari malu selama perundingan saat ini mengenai perubahan menteri", demikian laporan kantor berita resmi Mesir, MENA.

Al-Orabi telah menduduki jabatan tersebut selama kurang dari satu bulan. Ia mengambil-alih posisi itu dari Nabil al-Arabi, pilihan rakyat yang telah meninggalkan Kementerian Luar Negeri untuk memimpin Liga Arab.

Kendati ada pengumuman tersebut, ratusan pemrotes yang mendirikan tenda di Bundaran At-Tahrir di Kairo masih bertahan, meskipun sebagian pemrotes menghentikan mogok makan setelah perundingan dengan wakil militer, demikian laporan media resmi Mesir. (C003/S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011