September lalu almarhumah pernah sakit di Cianjur, namun tetap kembali ke Kairo karena harus menyelesaikan kuliahnya di sana
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Jabar Quick Response (JQR) membantu pemulangan jenazah mahasiswi Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Nurhayati Murofiq asal Desa Mangunjaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, yang meninggal di Mesir pada 24 Januari 2022.

"Dalam suasana berduka, keluarga almarhum yang berasal dari keluarga tak mampu sempat bingung dengan ongkos pemulangan jenazah. Kesulitan tersebut akhirnya terpecahkan setelah kerabat almarhum menghubungi kami melalui media sosial," kata Ketua Umum JQR Bambang Trenggono kepada wartawan di Bandung, Senin.

Jenazah Nurhayati tiba di Tanah Air pada Kamis (27/1) sore dan tiba di rumah duka di Kabupaten Cianjur pada Jumat (28/1) dini hari.

Baca juga: Basarnas dan JQR latih relawan kebencanaan di 27 kabupaten/kota Jabar

Bambang mengatakan, setelah memverifikasi informasi yang diterima dari media sosial, pihaknya langsung melaksanakan langkah untuk membantu pemulangan jenazah.

JQR mengirimkan satu unit mobil ambulans untuk mengantarkan kepulangan jenazah almarhumah dan mengurus biaya administrasi kargo di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami mendapatkan kontak keluarga almarhum, di sana kebutuhan-nya tinggal biaya administrasi kargo di bandara serta kendaraan ambulans untuk membawa peti jenazah, untuk biaya lainnya telah tercover sumbangan dari warganet yang menyumbang," ujarnya.

Baca juga: Enam orang warga Cianjur menjalani isolasi di vila khusus

Bersama pihak keluarga, pihak Kementerian Luar Negeri dan pihak aparat Desa Mangunjaya, dari Bandara Soekarno-Hatta langsung bertolak ke kediaman almarhumah. Jenazah kemudian disemayamkan dan dimakamkan.

Menurut Bambang, JQR juga menyalurkan santunan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk keluarga almarhum.

Dari informasi yang dihimpun, selama hidup almarhumah adalah siswi berprestasi hingga bisa dikirim dengan program beasiswa ke Al-Azhar Kairo Mesir namun takdir berkata lain.

Bambang menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan medis pihak Rumah Sakit Sadr Abbasiyah Kairo, almarhumah meninggal karena penyakit bronkitis dan menderita radang tulang belakang.

Baca juga: Pemkab Cianjur minta warga tetap terapkan prokes hindari Omicron

"September lalu almarhumah pernah sakit di Cianjur, namun tetap kembali ke Kairo karena harus menyelesaikan kuliahnya di sana, kita doakan semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya," katanya.

Sementara itu Ketua Paguyuban Alumni Mesir Jawa Barat, M. Ramdan Arifin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan JQR yang telah membantu pemulangan jenazah almarhumah ke Tanah Air.

"Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang sudah memfasilitasi kepulangan jenazah almarhumah dari mulai penjemputan di bandara sampai pendampingan administrasi dan penguburan jenazah," kata Ramdan.

Baca juga: Dinkes: Audit Komnas KIPI siswa Cianjur meninggal karena infeksi otak

Ramdan juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap JQR yang ia nilai sangat responsif dan cepat dalam memberikan pelayanan terhadap warga.

"Kami bangga sebagai warga Jawa Barat sudah mendapatkan hak kami sebagai warga yang telah dibantu oleh bapak Gubernur, semoga Jawa Barat dan JQR semakin maju," ujarnya.

Ramdan juga berharap agar ke depannya JQR terus maju dan semakin responsif dalam membantu warga yang membutuhkan pertolongan.

"Kami berharap JQR terus maju, inovatif dan bisa lebih hebat lagi terkait masalah penanganan-penanganan (aduan) yang sifatnya penting," kata dia.

Baca juga: Jalur utama Puncak-Cianjur Jabar terputus akibat pohon tumbang










 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022