"Hujan sore hari di kota Bukittinggi cukup lebat, beberapa titik digenangi air yang cukup tinggi, sebagian kami evakuasi di daerah Pulai Anak Air," kata Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi, Ibentaro Samudera di Bukittinggi, Selasa.
Menurutnya, banjir diperparah dengan drainase yang tidak mampu menampung curah hujan serta aliran got dari beberapa daerah.
"Apalagi hujan deras juga terjadi di kawasan Agam Timur khususnya dari arah Padang Luar yang aliran airnya semua menuju Kota Bukittinggi," kata dia.
Baca juga: Pemkot Bukittinggi: Kerugian akibat banjir mencapai Rp250 juta
Baca juga: Polres Bukittinggi: Bencana alam terjadi di 13 lokasi
Pihaknya bersama gabungan personel dari BPBD, PMI, Tagana, KLBK serta masyarakat langsung turun membantu dan mengevakuasi masyarakat serta melakukan pendataan.
"Warga paling terdampak ada di Pulai Anak Air. Kita masih melakukan pendataan. Proses evakuasi dilakukan dengan perahu karet," ujarnya.
Beberapa titik di kota wisata kebanjiran, selain Anak Air, juga di Jembatan Besi Guguak Panjang, Belakang Balok, Aur Kuning dan Manggis Gantiang.
Beberapa warga berharap ada solusi karena setiap kali terjadi hujan lebat, beberapa daerah selalu menjadi langganan banjir.
"Sejak jaman Bapak Ismet hingga Pak Erman kini masih juga terjadi banjir di daerah ini. Apakah tidak ada solusi untuk masalah ini," tulis salah seorang warga, Rifa Dangara di media sosial yang mengunggah keadaan banjir.
Beberapa kendaraan terlihat terjebak di genangan air yang menutup sebagian jalan raya yang tergenang, bahkan di Jembatan Besi petugas kepolisian dan masyarakat menutup jalan sementara karena tingginya genangan.*
Baca juga: Banjir rendam tiga kecamatan di Bukittinggi
Baca juga: ACT Bukittinggi galang donasi bantu korban banjir di Agam
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022