Berkat sumbangan dari donatur, kita bisa membantu sedikit demi sedikit kebutuhan warga di sini
Painan (ANTARA) - Tim Tanggap Darurat Bencana (TDB) Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat menyalurkan bantuan dari sejumlah donatur untuk masyarakat yang menjadi korban bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan.

Pimpinan operasi TDB PMI Sumbar Hidayatul Irwan di Pesisir Selatan Selasa mengatakan, bantuan yang disalurkan itu dari donatur masing-masing Fobio Group dan Komunitas Tageh Bajalan.

Bantuan tersebut disalurkan untuk masyarakat di Nagari Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan yang letaknya cukup jauh dari pusat pemerintahan dan akses jalan masih sulit karena tertimbun material banjir dan longsor.

Ia menyebutkan, bantuan yang disalurkan itu berupa 300 karung beras isi 10 kilogram dari Fobio Group dan 250 paket sembako dari Komunitas Tageh Bajalan Bukittinggi, masing-masing diberikan kepada 59 KK yang terdampak di Kampung Rumah Bendi, Lubuk Ganggo, dan Kampung Melayu, Kenagarian Duku Utara, Kecamatan Koto XI Utara.

Sisanya akan dibagikan pada beberapa daerah terdampak lainnya seperti, Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai , Kampung Batu Bala, dan Langgai, Kenagarian Gantiang Mudiak Utara, Surantih, Kecamatan Sutera.

Hidayatul Irwan berterima kasih kepada donatur yang telah menyisihkan sebagian rezkinya untuk memberikan bantuan pada masyarakat terdampak bencana.

"Berkat sumbangan dari donatur, kita bisa membantu sedikit demi sedikit kebutuhan warga di sini," katanya.

Ia menjelaskan, sebagai penyalur bantuan, PMI akan berupaya menyampaikan bantuan tersebut kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Tidak hanya mendistribusikan bantuan, PMI juga memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan gratis untuk masyarakat di Kampung Lubuk Ganggo dan Kampung Melayu.

Sementara itu, pemilik Fobio Group, Erwin yang ikut mendistribusikan bantuan mengatakan, ia prihatin dengan kondisi masyarakat Pesisir Selatan yang sudah 17 hari terdampak bencana.

Erwin memberikan bantuan tersebut kepada PMI Kota Bukittinggi untuk disalurkan secepatnya kepada masyarakat di Pesisir Selatan.

"Kami berterima kasih pada PMI yang bisa membantu kami menyalurkan bantuan ini. Semoga bermanfaat untuk masyarakat," katanya.

Nurlimah, salah seorang warga Kampung Melayu yang terdampak, menyampaikan bencana yang terjadi pada 7 Maret 2024 itu adalah bencana terbesar dan terparah yang ia alami.

Menurutnya, di usia yang sudah renta ia harus menyelamatkan dirinya agar tidak terbawa arus banjir dari atas bukit dekat rumah.

Sampai saat ini, Nurlimah bersama anaknya masih berusaha membersihkan material longsor yang menimbun sebagian rumahnya.

Ia bersyukur ada bantuan yang datang langsung ke rumahnya, mengingat lokasi kampungnya yang di pelosok dan jauh dari pusat kenagarian, serta rusaknya akses jalan menuju Kampung tersebut akibat banjir dan longsor.

"Kalau dijemput ke kantor wali nagari kami susah, karena motornya sudah rusak. Kalau jalan kaki jauh sekali. Kami tidak sanggup," katanya.*

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024