Industri keuangan Islam di Malaysia sudah maju pesat, sementara Indonesia adalah pasar yang sangat potensial mengingat penduduk muslim yang terbesar. Jadi semua struktur persoalan keuangan Islam akan kita elaborasi semua.
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia bersepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam pengembangan keuangan Islam termasuk perbankan syariah yang belakangan terus tumbuh pesat.

"Keuangan Islam seperti perbankan syariah bukan lagi pelengkap tetapi sudah merupakan alternatif pembiayaan. Sehingga perlu ada kerjasama sinergi atau kolaborasi antara perbankan syariah di Malaysia dan Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan memperluas pasar syariah," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, di Jakarta, Senin.

Darmin berbicara dalam pembukaan konferensi tingkat tinggi Keuangan Islam antara BI dan Bank Negara Malaysia yang dihadiri Wapres Boediono, Gubernur Bank Negara Malaysia Zeti Akhtar Aziz dan Raja Muda Perak Raja Naznin Shah yang merupakan duta besar keuangan Islam Malaysia.

Darmin menjelaskan dalam konferensi ini akan dibicarakan persoalan teknis syariah seperti perbedaan cara pandang prinsip syariah di Indonesia dan Malaysia serta persoalam standar akuntansi dan lain-lain.

Menurutnya, sistem keuangan Islam Indonesia harus banyak belajar dari Malaysia yang telah telah tumbuh pesat termasuk pasar Sukuk yang merupakan 72 persen pangsa pasar sukuk di dunia.

"Industri keuangan Islam di Malaysia sudah maju pesat, sementara Indonesia adalah pasar yang sangat potensial mengingat penduduk muslim yang terbesar. Jadi semua struktur persoalan keuangan Islam akan kita elaborasi semua," katanya.

Sementara Zeti menjelaskan bahwa kerjasama Malaysia dan Indonesia membangun industri keuangan syariah ini sangat penting mengingat kontribusi keuangan Islam yang semakin besar dalam perekonomian global.

"Sistem keuangan Islam semakin penting dalam perekonomian global. Jadi penting bagi kita untuk mengambil kesempatan ini, bukan saja Malaysia dan Indonesia tetapi juga negara-negara Asia lainnya," katanya.

Menurutnya keuangan Islam memiliki peluang yang strategis untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi, sehingga perlu kerjasama dengan masing-masing negara untuk mengembangkannya.

"Keuangan Islam akan mengukuhkan kesejahteraan dan kemakmuran yang diingini," kayanya.

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan pembicaraan dengan BNM juga akan membahas persoalan aspek teknis perbankan syariah seperti mengenai aspek pendekatan syariah complience dan pendekatan syariah base.

"Kedua pendekatan ini akan diformulasikan untuk menjaga keunggulan perbankan syariah," kata Halim

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011