Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis pagi, mengantarkan jenazah mantan wakil presiden, Letjen TNI (Purn) Sudharmono, ke peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, di bawah guyuran hujan yang sesekali mewarnai upacara pemakaman almarhum. Yudhoyono yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di TMP Kalibata pada pukul 10:40 WIB, yaitu beberapa saat sebelum mobil ambulans yang membawa peti jenazah Sudharmono tiba di tempat yang sama. Hujan tiba-tiba turun dari langit ketika peti jenazah baru diturunkan dari ambulans, namun hal itu tidak mengganggu prosesi pemakaman. Peti jenazah berselimutkan bendera Merah-Putih itu terus diusung secara perlahan-lahan menuju liang lahat yang terletak sekitar 200 meter dari gerbang utama TMP. Iring-iringan peti jenazah dipimpin oleh Kapolri Jenderal Sutanto, Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso yang berjalan di depan samping kiri dan kanan bagian depan serta Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto dan Kasau Marsekal Djoko Suyanto di bagian belakang, diikuti dengan Presiden, Ibu Negara, dan rombongan terbatas. Tanpa dipayungi, Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara tetap melangkah pelan di dalam iring-iringan kendati hujan mulai mengguyur, sehingga jas hitam yang dikenakan Presiden terlihat basah oleh air hujan. Curahan hujan itu hanya berlangsung sekitar tiga menit, namun gerimis sesekali masih terjadi di sepanjang berlangsungnya pemakaman jenazah Sudharmono. Pemakaman itu sendiri berlangsung sekitar 45 menit secara khidmat, dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dan mantan pejabat tinggi negara. Hadir antara lain Menko Polhukkam Widodo AS, Mendagri Moh Ma`ruf, Ketua DPR Agung Laksono, Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Kepala BIN Syamsir Siregar, mantan Wapres Try Sutrisno, mantan Menko Polkam Hari Sabarno, mantan Mendikbud Fuad Hassan, dan mantan Menteri LH Sarwono Kusmaatmadja. Juga hadir dalam acara pemakaman tersebut dua putri mantan presiden Soeharto, yaitu Siti Hediati (Titi) dan Siti Hutami (Mamiek). Proses pemakaman jenazah Sudharmono dimulai pada pukul 11:00 dengan Presiden Yudhoyono bertindak sebagai inspektur upacara. Jenazah Sudharmono diturunkan ke liang lahat sekitar pukul 11:15 diiringi tembakan kehormatan oleh para prajurit TNI-AD dan gema adzan. Yudhoyono kemudian secara simbolis melakukan penimbunan tanah pertama kali ke liang lahat. Dalam sambutannya setelah pemakaman selesai dilakukan, Presiden menyatakan bela sungkawa atas kepergian Sudharmono. Sudharmono disebutnya sebagai sosok yang selalu memegang teguh prinsip-prinsip perjuangan serta pekerja keras dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sudharmono meninggal dunia pada Rabu (25/1) malam di Rumah Sakit MMC Kuningan setelah sebelumnya mengalami infeksi paru-paru dan gagal ginjal. Lelaki kelahiran Gresik, Jatim, 12 Maret 1927, itu meninggalkan seorang isteri dan tiga anak. Semasa hidupnya, Sudharmono antara lain menjabat sebagai Wakil Presiden RI (1988-1993) dan Menteri Sekretaris Negara (1973-1988).(*) (Dokumen Foto: Letjen Purn. Sudharmono SH)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006