Kami melihat kerja sama dengan mitra lokal besar, yakni antara BSM dengan Grup Maybank, termasuk Bank Internasional Indonesia (BII) dan Maybank Syariah Indonesia (MSI), merupakan sarana dalam upaya untuk lebih mengembangkan industri perbankan Syariah
Jakarta (ANTARA News)- Maybank Islamic melakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk membangun kerja sama lintas batas antara Malaysia dan Indonesia di bidang treasuri dan perdagangan sesuai prinsip Syariah.

Chief Executive Officer Maybank Islamic. Muzaffar Hisyam dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa mengatakan, kerja sama antara kedua institusi itu dalam rangka meningkatkan arus likuiditas lintas batas dan diversifikasi penerapan solusi keuangan secara Syariah.

"Ada sinergi besar yang dapat dicapai melalui kerja sama di bidang transaksi perbankan terstruktur, yang ditawarkan dan dilakukan sesuai dengan prinsip Syariah Islam," katanya.

Penandatangan perjanjian kerja sama telah dilakukan dalam acara khusus pada Konferensi Tingkat Tinggi Keuangan Islam di Jakarta, yang diselenggarakan oleh Bank Negara Malaysia dan Bank Indonesia.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Chief Executive Officer Maybank Islamic, Muzaffar Hisyam dan Presiden Direktur Bank Syariah Mandiri, Yuslam Fauzi yang disaksikan , International Islamic Financial Centre (MIFC) Financial Ambassador Raja Nazrin Shah HRH, dan Gubernur Bank Negara Malaysia, Tan Sri Dr Zeti Akhtar Aziz, Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution.

Muzaffar menjelaskan bahwa penandatanganan perjanjian akan meningkatkan kerja sama ASEAN antara Malaysia dan Indonesia.

Nilai impor Malaysia per April 2011 dari sepuluh negara impor tertinggi Malaysia termasuk Republik Indonesia mencapai RM 146,10 miliar atau 80,5% dari total impor Malaysia. Ekspor Malaysia untuk ASEAN sebesar RM56,1 miliar (25,0%) selama periode Januari 2011-April 2011.

"Kami melihat kerja sama dengan mitra lokal besar, yakni antara BSM dengan Grup Maybank, termasuk Bank Internasional Indonesia (BII) dan Maybank Syariah Indonesia (MSI), merupakan sarana dalam upaya untuk lebih mengembangkan industri perbankan Syariah di Indonesia, " kata Muzaffar.

Selain itu, lanjut dia kerja sama ini juga memungkinkan kedua bank untuk bekerja sama memberikan masukan positif dalam upaya mengembangkan industri perbankan Syariah dan keuangan di Indonesia.

Dalam perjanjian tersebut, transaksi mencakup antara lain, transaksi tresuri dan Perdagangan untuk tujuan Pembiayaan Impor Perdagangan. Hal ini memungkinkan untuk mendorong perusahaan lokal melakukan kegiatan lintas batas yang lebih luas yang sesuai dengan Malaysia International Financial Centre-Bank Negara Malaysia (MIFC-BNM) dan inisiatif Bank Indonesia untuk melakukan integrasi secara global, melalui pembangunan hubungan keuangan Syariah dan meningkatkan kegiatan lintas batas antara kedua negara serta di seluruh ASEAN, katanya.

Kedua belah pihak juga akan mengembangkan platform pengetahuan untuk pengembangan human capital guna mengatasi kesenjangan human capital dalam industri Keuangan Syariah.

Kerja sama ini akan membuka jalan ke depan untuk melakukan intergrasi perbankan Syariah secara global dan mengatur aliansi strategis secara regional yang akan memperkuat kegiatan Keuangan Syariah.

Maybank Islamic juga berencana untuk menjajaki kerja sama serupa dengan bank lain di negara-negara seperti Brunei, Timur Tengah, dan Hong Kong/China, sebagai langkah strategis untuk memperkuat dan meningkatkan bisnis perbankan syariah baik secara regional maupun global, tutur Muzaffar.

Maybank Islamic merupakan bank syariah terbesar di kawasan ASEAN dengan total aset sampai saat ini lebih dari RM60 miliar (sekitar USD18 miliar).

(Tz-h.CS)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011