Tebedu, Sarawak (ANTARA News) - Perusahaan Malaysia SM Inland Port Sdn Bhd menyambut baik bakal dibangunnya pelabuhan darat "dry port" di area Bandar Entikong Jaya, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Manajer Operasi Perusahaan SM Inland Port Yusmin Zuhairi di Tebedu, Sarawak, Selasa mengatakan, keberadaan "dry port" tersebut akan mempercepat pertumbuhan ekonomi perbatasan dan kerja sama lebih baik dengan pengelola pelabuhan darat di Tebedu, Sarawak, Malaysia.

"Kami senang jika di wilayah Entikong akan dibangun `dry port`. Dengan demikian kami bisa bekerja sama lebih baik, dan akan lebih menguntungkan pertumbuhan ekonomi di perbatasan kedua negara ini," katanya.

Di Tebedu sudah dioperasikan pelabuhan darat (inland port) sejak Mei 2011 oleh perusahaan SM Inland Port Sdn Bhd, walau masih dalam tahap awal.

Sementara di Entikong Kalbar direncanakan pada November 2011 akan mulai dibangun Bandar Entikong Jaya (BEJ) yang didalamnya akan terdapat fasilitas "dry port" (pelabuhan darat kering).

Menurut Yusmin Zuhairi, dengan adanya dua pelabuhan darat di perbatasan utama Kalbar-Sarawak itu nantinya bisa dirundingkan kegiatan yang saling melengkapi dan memiliki keuntungan bagi masing-masing pihak.

"Kami tidak ingin mendominasi, tetapi kami akan senang bekerja sama dengan pihak Indonesia. Kami akan berdiskusi yang terbaik bagi kedua belah pihak," kata Manajer Operasi pelabuhan darat yang pertama kalinya ada di negara bagian Malaysia, Sarawak.

Ia menjelaskan, pelabuhan darat Tebedu memiliki daya tampung 120 kontainer atau setara sekitar 3.500 ton , sedang gudangnya memiliki luas 16.900 kaki persegi.

"Di sini juga diberikan pelayanan satu atap untuk pengurusan izin kargo," katanya.


Selalu terbuka

Sementara itu Manajer Pemasaran SM Inland Port Sdn Bhd Mohd Azhar Bin Ramli mengatakan, pihaknya selalu terbuka dalam menerima aparat pemerintah Indonesia untuk berkunjung dan melihat kondisi pelabuhan darat di Tebedu ini.

"Kami ingin suasana silaturahmi antara kami dan pihak Indonesia terus membaik. Dari kami juga telah berkunjung ke berbagai pihak di Indonesia, khususnya di Provinsi Kalbar, untuk silaturahmi dan sosialisasi. Ini akan terus kami lakukan," katanya.

Dengan demikian, ia mengharapkan pertemuan Sosial-Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) yang direncanakan Oktober mendatang akan menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak dan bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat perbatasan, termasuk di dalamnya masalah pelabuhan darat.(*)
(T.Z004/S025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011