Batam (ANTARA News) - Pihak Bank Indonesia di Batam mengakui, dari Rp2,6 triliun uang yang telah dikeluarkan tahun lalu, hanya sekitar Rp1,4 triliun bisa diserap kembali dan selebihnya, Rp1,2 trliun menguap entah ke mana. "Data yang kami miliki memang demikian, hanya senilai satu koma empat triliun rupiah yang kembali," ungkap Kepala Bank Indonesia Cabang Batam, Tondomora Siregar, Kamis. Siregar tak berani memastikan ke arah mana larinya uang lebih satu triliun tersebut. Hanya saja ia menilai, Batam sebagai area investasi mancanegara, tak akan lepas dari maraknya peredaran uang. Itu juga berlaku di sekitar Batam atau Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang umumnya berbatasan dengan beberapa negara seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Dia berpendapat keadaan ini di masa-masa mendatang akan bisa diatasi bila perbankan dapat ikut serta mendorong munculnya kembali kegairahan baru di bidang investasi di Batam dan sekitarnya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006