Jakarta (ANTARA) - Salah satu kebiasaan masyarakat Tionghoa di Indonesia dalam menyambut hari perayaan Imlek diawali dengan membersihkan rumah secara keseluruhan, belanja tahun baru, makan malam bersama dan bertamu ke rumah kerabat yang merayakan imlek, dan tentunya saling memberikan angpao kepada sesama kerabat.

Namun, dikarenakan situasi pandemi yang belum mereda telah melahirkan tradisi baru dalam masyarakat.

Seiring perkembangan era digital, budaya angpao, sebagai tradisi yang sangat melekat dengan perayaan Imlek, turut mengalami pergeseran menjadi budaya yang dilakukan secara digital.

"Melihat keinginan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang-orang terdekat, khususnya dalam rangka merayakan Imlek, OVO menyadari kebutuhan masyarakat terhadap kemudahan bertransaksi. Salah satunya adalah untuk melakukan transfer angpao secara digital. OVO senang dapat menjadi bagian dari terciptanya kemudahan baru dalam melestarikan budaya yang telah dilakukan secara turun temurun ini," kata Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit melalui keterangannya, Kamis.

Baca juga: Pandemi dorong peningkatan pesat adopsi layanan dan talenta digital

Budaya saling memberikan hadiah atau hampers kepada kerabat pun juga menjadi suatu hal yang banyak mendominasi kegiatan seputar perayaan Imlek.

Tren pembelian hampers secara online mulai meningkat sejak awal tahun 2021, dan mencapai puncaknya menjelang perayaan Imlek. Para UMKM ikut menawarkan hampers dengan esensi Imlek, mulai dari makanan berupa kue lapis, kue kering, hingga peralatan rumah tangga.

Adapun tumbuhnya transaksi online telah memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat, baik dari sisi penjual maupun pembeli.

Hal ini diperkuat melalui laporan dari Bain & Company, Google dan Temasek report "E-Conomy SEA 2021: Roaring 20s The SEA Digital Decade" yang mengungkapkan bahwa 1 dari 3 merchant digital mampu bertahan ketika pandemi karena platform digital.

"Untuk itu, OVO menetapkan target dalam memperluas jangkauan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk semakin mengenal literasi dan pentingnya transaksi digital untuk finansial inklusif. Selain itu, OVO terbukti ampuh memberikan daya tahan UMKM di tengah pandemi dengan menghubungkan 91 persen UMKM dalam ekosistem OVO dan memberikan peningkatan transaksi harian sebesar 70 persen," kata Harumi.

Baca juga: OVO bisa digunakan untuk pembayaran di Indomaret

Baca juga: OVO tunjuk Eddie Martono jadi COO baru gantikan Jaygan Fu Ponnudurai

Baca juga: Fintech Report 2021: OVO miliki persentase pengguna 58,9 persen

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022