Jakarta (ANTARA News) - Ratusan orang yang menamakan diri Studi Demokrasi Rakyat dan Pemuda Kebangsaan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Rabu, menuntut penuntasan berbagai kasus korupsi.

Diantara sejumlah tuntutan yang disuarakan para pengunjuk rasa itu adalah aparat penegak hukum harus mengusut dugaan mafia di bursa saham yang melibatkan HT sekaligus melakukan pencekalan terhadap pengusaha itu.

Aksi massa yang didominasi para remaja dan kaum perempuan berikut balita-nya ini diwarnai dengan orasi oleh beberapa perwakilan massa serta pembentangan spanduk yang isinya mendesak kejaksaan agar menghentikan kejahatan korporasi oleh HT tersebut.

Namun, ketika para peserta aksi itu ditanya maksud dan tujuan mereka berdemonstrasi, sebagian besar diantara mereka tidak mengetahui apa yang sesungguhnya jadi tuntutan.

"Saya kesini diajak temen aja mas, katanya dapet nasi padang sama uang 35 ribu," ujar Agus, yang mengaku dari tanah tinggi, Jakarta Pusat.

Bahkan ketika ditanya apakah mereka mengetahui siapa HT, para pengunjuk rasa itu menyatakan tidak mengenalnya dan mereka bergegas menghindari para wartawan.

Sementara itu di tengah-tengah demo bayaran tersebut sejumlah wartawan melihat keberadaan mantan anggota KPU, Mulyana Kusumah. Namun saat dikonfirmasi, Mulyana secara tegas membantahnya.

"Saya ini sudah beberapa hari flu berat. Boro-boro hadir di aksi dan sebagainya. Saya terbaring di rumah sampai sore dan disuntik dokter. Soal yang diisukan, maaf saya tidak kuasai permasalahannya," ucapnya.(*)

(T.D011/A041)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011