Direktur Medis dan Keperawatan RS Adam Malik Medan dr Lukmanul Hakim, di Medan Rabu, mengatakan, Nabila akan menjalani beberapa pemeriksaan diantaranya CT Scan, pemeriksaan darah dan Bone Mero Fungsion (BMF) atau pengambilan sum-sum tulang belakang untuk mengetahui secara pasti penyakit yang derita pasien.
"Kita akan melakukan pemeriksaan awal, sebab kita belum punya diagnosa pasti.Tidak perlu dibentuk tim, karena penyakit ini tergolong biasa dan masih bisa ditangani.Semua dokternya lengkap dan peralatan juga lengkap jadi tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain," katanya.
Ia mengatakan, Nabila yang dirujuk, Selasa (19/7) malam, akan ditangani langsung oleh dokter-dokter spesialis anak dan dokter mata yang diketuai oleh Prof Bidasari.
Sementara mengenai masalah biaya perawatan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan itu, Nabila yang masih berstatus pasien umum tersebut akan dimasukkan ke kepesertaan Jamkesda.
"Yang terpenting pasien harus ditangani terlebih dahulu. Komitmen kita semua pasien yang masuk di rumah sakit ini harus dilayani. Masalah administrasi masih bisa kita selesaikan belakangan," katanya.
Nabila Syakila merupakan putri bungsu dari empat bersaudara pasangan Agus (48) dan Siti Rohaya (40) asal Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara itu.
Penyakit tumor mata kiri yang diderita Nabila, berawal dari infeksi akibat kemasukan debu. Kondisi itu diperparah ketika Nabila menjadi korban tabrak lari yang menyebabkan kondisi matanya semakin parah akibat terbentur batu.
"Itu berawal dari 5 bulan lalu, sejak ditabrak lari itu mata Nabila mengalami infeksi berat lalu membesar. Pembengkakan tersebut terjadi sejak dua bulan terakhir ini," katanya. (JRD/M034/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
