Berdasarkan total nilai investasi, Kota Bekasi berhasil memberikan kontribusi bagi Jawa Barat sebesar enam persen atau berada pada peringkat kelima
Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, berhasil melampaui target realisasi investasi tahun 2021 dengan capaian Rp8,1 triliun yang bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"Realisasi investasi tahun 2021 sebesar 118 persen dari yang ditargetkan pemerintah daerah senilai Rp6,9 triliun. Ini menandai bangkitnya perekonomian kita di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bekasi Lintong Dianto Putra di Bekasi, Kamis.

Dia mengatakan capaian itu membuat Kota Bekasi menduduki posisi keempat jumlah proyek PMA-PMDN terbanyak se-Jawa Barat dengan total 3.115 proyek atau berkontribusi sebesar 9,8 persen dari total proyek provinsi di periode yang sama.

"Sepanjang tahun lalu kita juga berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 6.884 orang. Keberhasilan ini sekaligus membuat target investasi kita tahun ini meningkat menjadi Rp8,4 triliun," katanya.

Baca juga: Bekasi sederhanakan perizinan demi target investasi Rp6,5 triliun

Lintong menjelaskan realisasi investasi tahun lalu yang bersumber dari PMA diperoleh dari sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lalu lintas dengan nilai  Rp1,1 triliun. Disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp962 miliar. Sektor transportasi, gedung, dan telekomunikasi Rp512 miliar, serta 14 sektor investasi lain dengan total keseluruhan 17 sektor PMA.

Sedangkan tiga besar realisasi investasi tertinggi PMDN disumbang sektor transportasi, gedung, dan telekomunikasi Rp2,2 triliun. Kemudian sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp1 triliun, serta sektor hotel dan restoran  Rp978 miliar. Total penanaman modal dalam negeri ini mencapai 23 sektor.

"Berdasarkan total nilai investasi, Kota Bekasi berhasil memberikan kontribusi bagi Jawa Barat sebesar enam persen atau berada pada peringkat kelima," katanya.

Di posisi pertama masih Kabupaten Bekasi yang notabene dikenal sebagai kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara dengan nilai investasi sebesar Rp42 triliun atau 31,78 persen dari total nilai investasi se-Jawa Barat. Kemudian Kabupaten Karawang (Rp26 triliun), Kota Bandung (Rp11 triliun), Kabupaten Bogor (Rp9,89 triliun). 

Baca juga: Menjaga investasi daerah di kawasan penyangga ibu kota
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022